Breaking News

6/recent/ticker-posts

Tanaman Sawit Banyak Yang Rusak Dan Areal Blok Semak, Diduga Manajemen Unit Kebun Gunung Bayu Minim Pelaksanaan Dan Pengawasan Perawatannya

Dari sekian banyaknya salah satu pohon sawit di PTPN IV Unit Kebun Gunung Bayu yang rusak kurangnya perawatan 

TARUNAGLOBALNEWS.COM

Simalungun — Kondisi tanaman sawit muda maupun tua yang terdapat di areal blok-blok lahan HGU PTPN IV Unit Kebun Gunung Bayu yang terlihat kondisinya sangat memprihatinkan, Akhir-akhir ini menuai beragam tanggapan dari berbagai kalangan masyarakat. Setelah beberapa waktu lalu awak media Tarunaglobalnews.com melakukan cek dan ricek meneruskan informasi yang sebelumnya didapatkan dari masyarakat mengenai kondisi areal blok serta tanaman sawit TM dan TBM yang berada di PTPN IV Unit Kebun Gunung Bayu khususnya di Afd 3 dan Afd 4 terlihat semak dan diduga akibat dari minimnya pengerjaan hal perawatan serta pengawasannya. 

Terkait hal tersebut, Dari hasil kroscek di lapangan beberapa waktu terakhir meneruskan informasi yang didapatkan dari masyarakat sekitar yang mengaku kerap melintasi jalan produksi yang berada di HGU PTPN IV Unit Kebun Gunung Bayu hasilnya bahwa informasi yang disampaikan oleh masyarakat tersebut nyata kebenarannya.

Dari beberapa titik lokasi yang masuk di areal blok Afdeling 3 dan afdeling 4 unit kebun Gunung Bayu, beberapa waktu lalu tayang pemberitaan di media ini dengan judul" Diduga Minimnya Pengawasan Hal Perawatan di PTPN IV Unit Kebun Gunung Bayu, Areal Blok Bak " Hutan Mini " tertanggal 04 November 2022. Berikutnya kembali tayang pemberitaan masih terkait hal perawatan tanaman sawit dan areal blok yang berada di unit kebun Gunung Bayu dengan judul berita" Kondisi Areal Blok Carut Marut , Diduga Biaya Perawatan Tanaman PTPN IV Unit Kebun Gunung Bayu "MENGUAP" tertanggal 23 November 2022.

Dari kedua berita yang telah ditayangkan melalui media berita online Tarunaglobalnews.com tersebut,tidak ada satupun jajaran manajemen unit kebun Gunung Bayu yang bersedia memberikan jawaban maupun tanggapan saat dihubungi untuk dikonfirmasi. Mulai dari mandor besar dan asisten afdeling 3 hingga manajer unit kebun Gunung Bayu "bungkam" saat dimintai keterangan ataupun tanggapan mengenai kondisi areal blok dan tanaman sawit yang berada di HGU unit kebun Gunung Bayu.

Jum'at (25/11/2022) kembali awak media berita online Tarunaglobalnews.com mendapatkan informasi dari warga masyarakat sekitar yang menyebutkan bahwa di areal yang letaknya persis di pinggir jalan lintas dan berada dekat dengan kantor unit kebun dan unit PKS Gunung Bayu kondisi areal serta tanaman sawit muda dan tanaman sawit tuanya sangat miris. Untuk memastikan kebenaran informasi yang didapatkan tersebut,awak media mencoba mendatangi lokasi areal yang dimaksud. Dan lagi-lagi didapati kebenaran informasi yang didapatkan dari masyarakat sekitar tersebut.

Dari lokasi areal yang dimaksud terlihat jelas kondisi areal blok yang tergolong semak dan kondisi tanaman sawit yang terkesan kurang terawat. Dibeberapa titik areal tersebut tampak tumbuh dengan subur dan terkesan pembiaran beberapa tanaman kayu-kayuan dan pohon pepaya yang mulai meninggi. Dan puluhan batang pohon sawitnya dipenuhi gulma dan rerumputan. Dan beberapa pohon sawit di areal tersebut juga terlihat tidak pernah dilakukan tunas/pangkas pelepah (pruning) dalam waktu lama sehingga tampak jelas beberapa tandan buah membusuk di pohon sawit tersebut.

Beberapa masyarakat yang mengaku sebagai pensiunan karyawan kebun Gunung Bayu saat bertemu dengan awak media ini di sela waktu mereka mengurus administrasi tahunan gaji pensiunnya dan juga mengaku dahulunya adalah karyawan bagian perawatan (Boyan),dan ada juga yang menyebutkan bahwa dirinya dulu sebagai pemanen dan ada juga pemuat menyatakan rasa prihatin mereka melihat kondisi tanaman sawit dan areal blok kebun Gunung Bayu saat ini.

MS (65) mengaku dulunya bekerja sebagai pemanen menyebutkan bahwa saat dulu dirinya bekerja bukan hanya dituntut untuk menurunkan buah saja. Tetapi juga melakukan pruning dan meletakkan pelepah-pelepah sawit di gawangan dengan jalur yang teratur dan sebelumnya telah dipotong (rencek)." Kalau dulu ya kita disuruh untuk menyusun pelepah itu di jalurnya dengan teratur dan seperti wajib dipotong dulu (rencek) baru disusun, Dan kita-kita pemanen dulu juga selalu diingatkan untuk melakukan pangkas pelepah (pruning) yang sudah tidak produktif yang salah satu tujuannya adalah agar memudahkan kerja kita juga saat putaran panen berikutnya. Tapi kayaknya sekarang ini sistem kerja dalam melaksanakan panen buah terkesan sembarang aja. Tadi kita juga melihat pelepah-pelepah sawitnya dibiarkan berserakan tidak teratur dan kayaknya banyak yang tidak di rencek. Dan anehnya pelepah-pelepah yang masih panjang itu dibuang begitu saja di lubang-lubang parit yang berada di areal blok. Dan lumayan banyak juga yang lokasinya didekat jalan lalu lalang masyarakat, pelepah sawit yang di pohon dibiarkan semak begitu(tidak di pruning). Ya wajar saja kalau akhirnya pemanen jadi sulit melihat dan menurunkan buah masak pada putaran panen berikutnya hingga dibiarkan membusuk di pohon. Semoga jajaran manajemen PTPN IV khususnya unit kebun Gunung Bayu kembali dapat memperbaiki sistem kerja yang sesuai dengan mekanisme SOP perusahaan yang ditetapkan. Biar benar-benar tercapai target yang maksimal."ujarnya. (Des)

Posting Komentar

0 Komentar