Breaking News

6/recent/ticker-posts

Kepala SMKN 1 Bandar Masilam Terkesan Bersikap Tendensius Kepada LSM Dan Wartawan

Tarunaglobalnews.com Simalungun — Berawal dari informasi yang dihimpun adanya Proyek Strategis Nasional (PSN) Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan pada SMKN 1 Bandar Masilam, Nagori Panombean Baru Kecamatan Bandar Masilam Kabupaten Simalungun Sumatera Utara Tahun Anggaran 2025.

Informasi tersebut menyebutkan bahwa pembangunan proyek revitalisasi sekolah menengah kejuruan SMKN 1 Bandar Masilam menuai sorotan dari masyarakat, pasalnya proyek revitalisasi bangunan gedung dan rehabilitasi tersebut tidak mencantumkan nama atau siapa pelaksana pengerjaannya , sedangkan berdasarkan plang yang tertera disebut "Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan SMKN 1 Bandar Masilam Desa Panombean Baru Kecamatan Bandar Masilam Kabupaten Simalungun" namun juga tidak tertera siapa panitia pelaksananya.

Proyek Strategis Nasional Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan ini berdasarkan instruksi Presiden Nomo 7 Tahun 2025, serta tertulis di plang informasi dibawah (pengamanan) Penyidik Seksi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Simalungun, proyek ini berbiaya Rp 1.554.277.000,- [satu miliar lima ratus lima puluh empat juta dua ratus tujuh pulu tujuh ribu rupiah] dengan masa kerja 106 hari kalender (13 Agustus 2025 s/d 15 Desember 2025) sumber dana APBN tahun 2025.

Berdasarkan plang proyek yang terpasang di lokasi sekitar bangunan tertera bahwa pengerjaan proyek tersebut adalah panitia bukan rekanan, sehingga dapat dipastikan bahwa pengerjaan Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut adalah swakelola yang artinya dalam pengerjaannya dikendalikan langsung oleh pihak sekolah, dalam hal ini kepala sekolah dan masyarakat sekolah atau Komite Sekolah, baik dalam hal pengadaan material bangunan maupun tenaga kerja yang pengerjaannya.

Plt Kepala SMKN 1 Bandar Masilam Riry Nurohmawaty, S.Pd saat dikonfirmasi wartawan langsung diruang kerjanya SMKN 1 Bandar Masilam, Senin 25/8/2025 sekira pukul 10.15 Wib, namun sebelum wartawan mengkonfirmasi tentang proyek tesebut, Riry Nurohmawaty sudah lebih dahulu tendensius terhadap wartawan yang datang, dengan mengatakan "apa sebenarnya ada tugas LSM itu mencari tahu tentang kegunaan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) atau juga tentang pembangunan seperti ini ?", ucapnya kepada wartawan.

Selaku insan pers sejati yang senantiasa berpedoman kepada UU Pokok Pers dan Kode Etik Jurnalistik mencoba untuk meluruskan ucapan Kepala SMKN 1 Bandar Masilam ini, namun Riry Nurohmawaty masih tetap bersikukuh dengan mengatakan "bahwa semua yang datang ujung-ujungnya minta uang padahal isi beritanya sama semua dari berbagai media, dan ini lah salah satu yang menghancurkan kami disekolah ini, dimana nanti setelah keluar berita mereka telepon ke saya dengan mengatakan "kirim buk untuk beli rokok" sedangkan kami itu uang darimana", ucap Riry Nurohmawaty kepada wartawan.

Namun wartawan yang datang untuk maksud konfirmasi tentang proyek tersebut tetap menyikapinya dengan arif dan bijaksana, dan tetap fokus kepada tujuan utama untuk menggali informasi tentang pelaksanaan proyek revitalisasi satuan pendidikan sekolah kejuruan SMKN 1 Bandar Masilam guna memperoleh informasi yang adil dan berimbang.

Selang beberapa saat kemudian Riry Nurohmawaty menjelaskan "bahwa proyek revitalisasi pembangunan ini bersifat swakelola oleh pihak sekolah dan masyarakat sekolah, baik dalam segi pengadaan material bangunan maupun tenaga kerjanya, serta proyek revitalisasi satuan pendidikan SMKN 1 Bandar Masilam ini dibawah pengamanan pihak kejaksaan, terutama hal-hal yang mengganggu pelaksanaan kerja proyek ini", ucapnya.

Saat ditanya wartawan tentang siapa pelaksana kerjanya atau yang mengerjakan bangunan proyek tersebut dan bagaimana sistemnya?, Riry Nurohmawaty mengatakan "untuk tenaga kerja saya sendiri yang menunjuk, bahwa tenaga kerja yang ditunjuk adalah masyarakat sini, dengan cara upah harian untuk tukang bangunan maupun kenek bangunan, dan senantiasa kita awasi kerjanya sebab kita setiap saat harus ada laporan dari mulai Nol persen pengerjaannya dan seterusnya", kata Riry Nurohmawaty.

Ketika ditanya wartawan, siapa dan dari mana belanja material bangunannya, Riry Nurohmawaty mengatakan "kita belanja material sendiri melalui pak 'Agus' orang sini, sedangkan lokasi belanjanya tidak satu tempat (satu panglong-red) ada juga kita belanja dari Kerasaan, semua itu untuk memenuhi standar harga, sebab harga material bangunannya mengikut harga yang telah ditetapkan oleh pak Gubernur", ucapnya kepada wartawan.

Namun saat kembali wartawan meminta penegasan bahwa yang disebut pak 'Agus' itu warga mana, Riry Nurohmawaty mengulang ucapannya bahwa yang dimaksud pak 'Agus' itu adalah warga Kecamatan Bosar Maligas, dan yang lebih anehnya lagi saat berbicara dengan wartawan Riry Nurohmawaty nelepon seseorang yang dipanggilnya bapak, dan saat ditanya oleh wartawan siapa yang ditelepon, Riry Nurohmawaty mengaku bahwa yang ditelpon nya adalah suaminya, sontak salah seorang wartawan mempertanyakan apa status dan hubungan suaminya dengan sekolah ini, Riry Nurohmawaty menjawab tidak ada kaitan apa-apa hanya sebagai pelindung saya, dan saat yang bersamaan Riry Nurohmawaty memutuskan panggilan telepon kepada suaminya.

Plt Kepala SMKN 1 Bandar Masilam Riry Nurohmawaty.S.Pd saat ditanya tentang Komite Sekolah dia jelaskan "anggota komite sekolah kita ada 4 (empat) orang, itu pun seharusnya sudah diganti pengurus komite sekolahnya sebab itu kan komite sudah sejak mendiang (kepala sekolah yang terdahulu yang telah meninggal dunia-red) lagi juga itu pengurus komite sudah tidak memenuhi syarat sebagai pengurus komite, sebab anak mereka sudah tidak ada lagi yang sekolah disini", Ucapnya.

Saat ditanya wartawan berapa besaran dana BOS dari pemerintah pertahun persiswa, Riry Nurohmawaty mengaku tidak mengetahui berapa rupiah dana BOS untuk SMK pertahun persiswa, dengan mengatakan saya kan masih baru disini, namun saat ditanya wartawan berapa besaran iuran uang komite sekolah (SPP-red) persiswa perbulan, Riry Nurohmawaty langsung menjawab dengan mengatakan "iuran komite (SPP-red) bervariasi tergantung kemampuan orang tua siswa, bagi yang mampu Rp 100.000,-/bulan, bagi yang kurang mampu Rp 75.000,-/bulan dan bagi yang tidak mampu Rp 50.000,-/bulan, dan ada juga yang gratis", ucapnya kepada wartawan.

Informasi berhasil dihimpun wartawan di lokasi juga disekitar Kecamatan Bandar Masilam dari sumber yang layak dipercaya menyebutkan "bahwa proyek revitalisasi gedung satuan pendidikan SMKN 1 Bandar Masilam ini sebenarnya sudah dibentuk panitia kerjanya, bahkan saat penanda tanganan fakta integritas di KPK juga melibatkan pihak Komite Sekolah, namun setelah pelaksanaanya dilapangan tidak demikian, panitia yang sudah dibentuk tidak dilibatkan sama sekali, bahkan kita tidak tahu persis  siapa yang mengerjakannya", ucap sumber kepada wartawan.

Lebih lanjut sumber menjelaskan "bahwa dalam kepanitiaan dirinya selaku ketua pelaksana, sedangkan rekannya satu lagi selaku sekretaris, bendahara dari pihak sekolah, sedangkan kepala sekolah sebagai pengawas, namun pada prakteknya kami itu tidak dilibatkan sama sekali, baik tentang mencari tenaga kerjanya, dalam hal ini tukang bangunan yang layak dipercaya juga tentang belanja pengadaan material, dimana belanjanya kami tidak dilibatkan sama sekali, bahkan besteknya pun kami tidak tahu seperti apa, baik gambar bangunan maupun jenis-jenis material yang dibutuhkan sesuai dengan ketentuan proyek tersebut", jelas sumber.

Lebih lanjut dipertanyakan oleh wartawan kepada sumber, bahwa sesuai dengan ucapan Kepala SMKN 1 Bandar Masilam Riry Nurohmawaty.S.Pd, bahwa sumber ada menerima pemberian dalam bentuk uang dari pihak sekolah dengan tidak menyebutkan jumlah nominalnya, benarkah itu ada ? Dengan tegas sumber mengatakan "pemberian uang apa kepada saya, ya coba buktikan apa ada bukti kalau saya ada terima pemberian uang dari pihak sekolah, hingga saat ini saya pribadi tidak ada terima pemberian uang atau apapun itu dari pihak sekolah", tegas sumber mengakhiri keterangannya kepada wartawan. (Ir)

Posting Komentar

0 Komentar