Breaking News

6/recent/ticker-posts

Penyuluhan Kesehatan Pencegahan SIDS Pada BIAN di Nagori Bukit Rejo


TARUNAGLOBALNEWS.COM

Simalungun — Giat Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di Nagori Bukit Rejo, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun, diisi dengan penyuluhan kesehatan pencegahan Sudden Infant Death Syndrome (SIDS).

Penyuluhan kesehatan disampaikan oleh ketua tim penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Nagori Bukit Rejo, Uci Damanik, didampingi oleh Bidan Desa (Bindes) Sri Murba, Am.Keb, menekankan pentingnya bagi setiap orang tua untuk memperhatikan kiat-kiat pencegahan SIDS.

"SIDS dapat dicegah dengan tidak membuat bantal bayi terlalu tinggi, hindari perlengkapan tidur bayi yang dapat berisiko menutupi pernafasannya, seperti bantal guling, dan upayakan untuk menidurkan bayi dalam posisi terlentang setidaknya sampai umurnya 1 tahun," terangnya.

Selain itu, SIDS atau yang lebih dikenal dengan kematian bayi secara mendadak ini juga dipengaruhi dari faktor internal, diantara berat badan bayi yang tidak ideal dikarenakan lahir secara prematur.

"Untuk itu ibu-ibu sekalian patut memperhatikan secara seksama dan berkonsultasi dengan tenaga kesehatan ataupun dokter apabila mempunyai bayi yang lahir prematur," ujarnya.

Adapun yang menjadi faktor eksternal, ialah memakaikan pakaian bayi yang terlalu tebal, paparan asap rokok ataupun kualitas udara yang buruk dapat juga menjadi penyebab SIDS.

"Kondisi organ tubuh bayi yang baru lahir belum berfungsi secara optimal, hal ini dikarenakan bayi sedang beradaptasi dengan lingkungan yang baru diluar rahim ibu, pakaian (bedong bayi) yang terlalu tebal dan ketat juga tidak dianjurkan untuk menghindari bayi sesak dan kepanasan," imbuhnya. 

Dilansir melalui antara.com, pada sebuah studi baru yang diterbitkan oleh jurnal eBioMedicine Lancet, mereka menemukan bahwa aktivitas enzim yang disebut Butyrylcholinesterase (BChE) secara signifikan lebih rendah pada bayi yang meninggal karena SIDS, dibandingkan dengan bayi yang masih hidup dan mereka yang meninggal karena penyebab non-SIDS.

BChE memiliki peran utama dalam jalur otak, menjelaskan mengapa SIDS biasanya terjadi selama tidur. Oleh karena itu, tingkat enzim yang rendah dipahami mengurangi kemampuan anak untuk bangun, menciptakan kerentanan terhadap SIDS.

Posyandu yang berlangsung di Balai Patemon kantor Pangulu Nagori Bukit Rejo, Senin (20/06/2022) tersebut diikuti puluhan bayi dan belasan ibu hamil. Selain itu, dalam kegiatan itu juga diberikan makanan tambahan untuk bayi, dan susu kemasan bagi ibu hamil. (Pranoto SH)

Posting Komentar

0 Komentar