Tarunaglobalnews.com Medan, — Ketua Forum Masyarakat Peduli Stunting (FORMAPSU) Sumatera Utara, dr. Tuahman Purba, M.Kes, kembali mengingatkan bahwa upaya percepatan penurunan stunting membutuhkan gerakan yang jauh lebih masif dan terintegrasi. Meski berbagai program telah dijalankan pemerintah, ia menilai angka stunting di Sumut masih memerlukan perhatian khusus dan langkah kolaboratif yang lebih kuat.
Dalam sebuah diskusi mengenai percepatan penanganan stunting di Medan, dr. Tuahman menegaskan bahwa persoalan stunting merupakan masalah multidimensional yang tidak dapat ditangani hanya oleh satu lembaga.
"Stunting bukan semata isu kesehatan. Ia bersinggungan dengan sanitasi, pendidikan, pola asuh, dan kondisi ekonomi. Karena itu, seluruh elemen harus terlibat, mulai dari pemerintah, dunia usaha, akademisi, hingga keluarga," ujar dr. Tuahman kepada media sabtu (15/11/2025).
Ia mengajak agar pemerintah daerah, dinas teknis, organisasi masyarakat, hingga perangkat desa/kelurahan memperkuat sinergi dan memperluas cakupan program, terutama untuk intervensi gizi spesifik dan sensitif yang langsung menyasar kelompok rentan.
FORMAPSU, lanjutnya, siap menjadi mitra strategis Pemerintah Provinsi Sumut dalam mempercepat penurunan stunting.
"Kami siap bergandengan tangan dengan Pemprovsu dan seluruh pemangku kepentingan. Yang terpenting, program-program yang berjalan harus menjangkau mereka yang benar-benar membutuhkan," tegasnya.
dr. Tuahman juga menyoroti pentingnya memastikan layanan optimal pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Edukasi ibu hamil, pemenuhan gizi, pemberian tablet tambah darah, kontrol kesehatan rutin, promosi ASI eksklusif, dan MPASI bergizi, menjadi fokus penting yang tidak boleh diabaikan.
Ia mengapresiasi berbagai inovasi yang sudah dilakukan pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota. Namun, menurutnya, masih ada tantangan yang harus diperbaiki, terutama terkait validitas data dan pemerataan intervensi.
"Peralatan antropometri di Posyandu harus dipastikan layak dan digunakan dengan benar. Data yang akurat sangat menentukan kebijakan yang tepat," tambahnya.
Dengan dorongan kolaborasi dari FORMAPSU dan komitmen berbagai stakeholder, harapan terwujudnya penurunan signifikan angka stunting di Sumatera Utara semakin terbuka. Gerakan bersama ini diharapkan mampu mendorong Sumut menjadi daerah yang melahirkan generasi sehat, tangguh, dan siap bersaing sebagai bagian dari Generasi Emas Indonesia 2045. (FS)


0 Komentar