Tarunaglobalnews.com Batu Bara — Kapolres Batu Bara resmi meluncurkan program Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di bawah naungan Yayasan Kemala Bhayangkari Cabang Batu Bara.
Sebelum makanan bergizi gratis (MBG) didistribusikan ke sekolah-sekolah, Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Sumut terlebih dahulu melakukan uji keamanan pangan pada menu yang akan disajikan. Rabu (22/10/2025).
Pemeriksaan dilakukan tim Biddokkes yang dipimpin Ipda drg. Ray Oloan didampingi Brigpol Septi M. Napitupulu, Bripda Adekta Marbun, Bripda Syafrilianti, dan TKK Yuni.
Dari hasil uji laboratorium, nasi putih mengandung fosfat sebesar 0,34 mg/l dan sayur capcay mengandung nitrat sebesar 100 mg/l. Sementara menu seperti ikan dori asam manis, tempe goreng, dan buah jeruk dinyatakan negatif dari unsur berbahaya.
Untuk memastikan standar keamanan makanan tetap terjaga, tim Biddokkes juga memberikan pelatihan teknis kepada petugas dapur. Di antaranya cara mencuci sayuran dan buah dengan air mengalir, merendam dengan air garam selama 3 menit untuk sterilisasi, serta pentingnya kebersihan alat masak, omprengan, dan kendaraan distribusi.
Kebersihan dapur dan higienitas petugas juga menjadi kunci penting dalam penyajian makanan bergizi yang aman bagi anak-anak sekolah, katanya.
Pada hari pertama operasional, SPPG Polres Batu Bara memproduksi 1.152 paket MBG yang didistribusikan ke dua sekolah: SMPN 1 Talawi sebanyak 775 paket, dan MTs Al-Wasliyah Tanjung Tiram sebanyak 377 paket.
Kapolres Batu Bara AKBP Doly Nelson H. Nainggolan, yang hadir saat peresmian, menegaskan bahwa setiap menu MBG yang diproduksi harus memenuhi standar gizi dan keamanan pangan.
Saya berharap dapur MBG Polres Batu Bara bisa menjadi role model atau panutan bagi SPPG lainnya di Kabupaten Batu Bara, tegas Kapolres.
Program MBG ini merupakan bagian dari upaya kepolisian dalam mendukung ketahanan pangan dan peningkatan gizi pelajar, khususnya di wilayah yang rawan stunting dan gizi buruk. (HP)
0 Komentar