Tarunaglobalnews.com Deli Serdang —Dugaan praktik pungutan liar (pungli) kembali mencuat di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang. Sejumlah sumber menyebutkan adanya pengutipan uang hingga puluhan juta rupiah dari calon kepala sekolah yang ingin diangkat menjadi kepala sekolah definitif.
Ironisnya, meski telah menyerahkan sejumlah uang, para calon kepala sekolah tersebut hingga kini belum juga menerima kejelasan mengenai status pengangkatan mereka.
Isu ini menarik perhatian publik setelah salah satu pejabat Dinas Pendidikan, yakni Sekretaris Dinas (Sekdis) berinisial "I", diduga bersikap tertutup dan enggan memberikan klarifikasi saat dikonfirmasi oleh awak media. Melalui ajudannya, Sekdis menyatakan bahwa dirinya “tidak ada waktu dan belum mau bertemu” terkait pertanyaan mengenai dugaan pungli tersebut.
Sikap tertutup ini menuai kritik dari berbagai kalangan. Ketua IWO Indonesia DPD Deli Serdang, Baem Siregar, menilai pejabat publik semestinya bersikap transparan, apalagi menyangkut isu serius seperti integritas dan tata kelola dunia pendidikan.
“Kalau memang tidak benar, seharusnya dijelaskan. Tapi jika benar, ini persoalan serius yang harus segera ditangani. Jangan malah terkesan menghindar,” ujar Baem. Kamis, 11 September 2025.
Hingga berita ini diturunkan, Bupati Deli Serdang belum memberikan pernyataan resmi. Namun masyarakat berharap agar kepala daerah segera turun tangan menindaklanjuti laporan ini secara tegas dan terbuka.
Dalam konteks reformasi birokrasi dan pemerintahan yang bersih, dugaan praktik pungli dalam proses pengangkatan jabatan strategis seperti kepala sekolah merupakan preseden buruk. Jabatan kepala sekolah seharusnya diisi oleh sosok yang berkompeten melalui proses objektif dan bebas dari intervensi finansial.
Kini publik menanti langkah konkret dari pemerintah daerah, khususnya Bupati, untuk menelusuri dan mengungkap kebenaran dari dugaan ini demi menjaga integritas dan kepercayaan terhadap dunia pendidikan di Deli Serdang. (Ewi)
0 Komentar