Breaking News

6/recent/ticker-posts

17 Kabupaten/Kota Rawan Banjir Dan Longsor Di Berbagai Daerah Sumatera Utara

TARUNAGLOBALNEWS.COM

Medan — 17 Kabupaten / Kota di Sumatera Utara ( Sumut ) rawan banjir dan tanah longsor Di musim penghujan.

Inilah data dan rilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Sumut pada ( 21/11 ) tentang bencana banjir dan tanah longsor yang tersebar di 17 kab / Kota di Sumut.

Berikut kab / Kota rawan banjir dan tanah longsor, Kabupaten Asahan, Batubara, Deli Serdang, Labuhan Batu, Langkat, Nias Barat, Nias, Padanglawas Utara, Pakpak Bharat, Serdang Bedagai, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Nias Utara, Kota Sibolga, Tebing Tinggi, Tanjung Balai dan Medan.

Laporan yang diterima BPBD Sumut di Kabupaten Asahan, terdapat 18 kecamatan terdampak akbatnya 2.384 rumah yang terendam banjir, 7.991 jiwa, 15 rumah ibadah, 16 sekolah dan dua tanggul rusak.

Sedangkan di Kabupaten Batubara 895 KK yang tersebar di 4 kecamatan terdampak banjir, satu tanggul rusak.

Dan di Kota Medan sendiri terdapat 9 kecamatan yang terendam banjir sejak (19/11) lalu dengan ketinggian air rata rata 30-50 cm.

“Di Asahan hingga kini sekira 944 orang masih bertahan di pengungsian, sekitar 944 orang sedang di daerah lain warga masih bisa bertahan di rumah masing masing, “ujar Kaban BPBD Sumut Abdul Haris Lubis.

Kendati begitu, BPBD tetap menyiapkan tenda tenda pengungsian, bahan makanan beserta obat obatan, sebut Abdul Haris Lubis.

“Hingga sekarang, Pusdalops BPBD Sumut siap siaga di semua kabupaten/kota, karena hujan dengan intensitas tinggi masih belum mereda, bekerja sama dengan BMKG, BPBD Sumut bersama BPBD Kabupaten/Kota terus memantau dan memonitoring setiap daerah untuk meminimalisir dampak banjir dan longsor,” ungkapnya.

Kita berharap tidak ada lagi, tetapi kita tentu harus selalu siap siaga terutama di zona-zona yang rawan, kita bekerja sama dengan Pemkab/Pemko, BMKG dan memanfaatkan semua informasi dari media massa, elektronik dan juga aplikasi kebencanaan InAware BNPB, tambah Abdul Haris Lubis.

Jadi sejak 30 Oktober lalu hingga saat ini masih mendapat laporan terjadi banjir dan tanah longsor, terakhir di Medan dimulai (19 / 11) yang dampaknya cukup luas, tutur Abdul Haris Lubis di kantornya Jalan Medan-Binjai KM.10 Nomor 8 Medan pada (21/11).

Walau begitu mayoritas bencana banjir dan longsor di Sumut telah selesai, setelah berbagai upaya yang dilakukan pemerintah dan daerah yang sampai saat yang masih berlanjut antara lain Kabupaten Asahan, Batubara dan Langkat, tutup Kaban BPBD Sumut.

Ditempat terpisah kepada awak media ini pada ( 22/11 ) Ketua Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Wartawan Republik Indonesia ( DPD PWRI ) Sumut Dr. Masdar Limbong, M.Pd menyampaikan harapan kepada Wali Kota Medan untuk melakukan evaluasi menyeluruh kinerja pejabat pemko Medan pasca banjir yang melanda kota Medan.

“Mari kita bersabar dan harus lebih waspada bagi warga masyarakat yang terdampak bencana (musibah) banjir, semoga hal ini jajaran Pemko Medan untuk lebih melakukan Evaluasi menyeluruh para pekerja pejabat khususnya di pemko Medan,”tutup Masdar Limbong yang juga menjabat Dosen disalah satu Universitas ternama di kota Medan. (EWI)



Posting Komentar

0 Komentar