Breaking News

6/recent/ticker-posts

Bayar Rp 2 Juta Mau Kerja Di Salah Satu Kontraktor PT. Inalum, Surya Dan Teman-temannya Tertipu

Animasi (foto istimewa)

TARUNAGLOBALNEWS.COM

BATU BARA — JS merupakan Warga Pematang Sijago Kuala Tanjung, diduga melakukan penipuan terhadap sejumlah orang yang ingin mencari pekerjaan di salah satu perusahaan kontraktor di PT. Inalum

Menurut keterangan Surya alias Sahali (33) warga Dusun 3 Desa Simpang Gambus, ia bertemu JS sekitar bulan November tahun 2020 silam, sebelumnya JS meminta diberikan uang sebesar Rp 5.000.000 (lima juta rupiah) sebagai uang administrasi, tetapi JS hanya meminta 2 juta sebagai uang muka, sementara sisanya boleh dicicil setelah bekerja.

Percakapan Sahali (Korban) bersama JS melalui aplikasi messenger

Masih dari keterangan Surya, bahwa sebelumnya JS menjanjikan korban bekerja disalah satu perusahaan kontraktor PT. Citra Selection yang berada dibawah naungan PT. Inalum sebagai Clining Servis di gedung Inalum yang berada di Kuala Tanjung, namun sampai saat ini pekerjaan yang dijanjikan tak kunjung ada.

Menurut Surya, ia bersama 3 orang temannya yaitu, Asmil (34) warga Kuala Tanjung, Rahmat Hidayat (31) warga Kuala Tanjung serta Jaka Sentosa (33) warga dusun 4 Simpang Gambus, telah melakukan tes urine di salah satu klinik yang berada di Kisaran sebagai syarat untuk mereka mendapatkan pekerjaan.

Masih dari penjelasannya, bahwa bukan hanya mereka saja yang menjadi korban, namun masih banyak lagi korban yang lain yang dijanjikan pekerjaan oleh JS dan telah memberikan uang muka 2 juta sebagai admistrasi.

Saat ini Surya dan ketiga saudaranya, masih menunggu itikad baik JS untuk mengembalikan uang administrasi tersebut. Namun jika JS tak mau mengembalikan uang tersebut, Surya serta ketiga saudaranya akan membawa kasus ini kejalur hukum.

"Kita masih menunggu itikad baik dari pak JS bang, tapi kalau itikad baik itu tak ada. Ya kami siap membawa masalah ini kejalur hukum" kata Surya bersama teman-temannya. Sabtu (13/11/2021)

Saat dikonfirmasi awak media ini terkait hal tersebut melalui pesan WhatsApp telpon selulernya JS menuliskan, " Pada prinsipnya saya mengucapkan trimakasih banyak atas konfirmasi berita ini, Jadi begini berita yang ini tidak tepat sasaran, atau yg dituduhkan tersebut, sepertinya sangat tidak etis, Jadi harapan saya agar ditinjau kembali dan atau klarifikasi kembali, terkait argumentasi yang ada diberita ini, karena kita bukan birokrasi dalam hal perekrutan tenaga kerja tersebut, apalagi seperti yang dikatakan saudara sahali surya dan kawan kawannya, karena disini seolah-olah saya yang melakukan penerimaan atau dalam bentuk himbauan atau bisa dikatakan semacam pemaksaan untuk mengikuti pelamaran tenaga kerja tersebut. Apalagi meminta sejumlah uang yang dimaksud, sementara sewaktu kekantor PT.SCS tersebut saudara sahali dan kawan kawan, saya rasa sudah ada tanya jawab tentang seputar mekanisme atau proses loker tersebut ke pihak PT.SCS."tulis JS di dalam pesan WhatsAppnya pada 02 November 2021 yang lalu.

Namun saat dikonfirmasi secara langsung pada Rabu (10/11/2021) sekira pukul 20:00 WIB di Simpang Kuala Tanjung, JS mengatakan bahwa ia juga merupakan korban dari permasalahan ini, bahkan adiknya juga ikut memberikan uang kepada Sofyan sebagai admistrasi untuk mendapatkan pekerjaan.

"Saya juga korban bang, pertama adik saya ikut memberikan uang kepada Sofyan untuk bisa kerja. Yang kedua ini merupakan pencemaran nama baik saya, apa gak korban saya jadinya" ungkap JS.

"Sebaiknya kita berjumpa saja kepada Sofyan, biarlah saya yang menjembatani pertemuannya biar sama-sama enak"pungkasnya. (Yus)

Posting Komentar

0 Komentar