 |
| Situasi di Kelurahan Tuka, Kec.Tukka Kab.Tapteng, pada Jum'at (11/12/2025) Sumber foto SS FB Nasrin |
By : Redaksi Tarunaglobalnews.com
Ketika kekayaan alam kami diambil, migas dihisap sampai kering, emas dan batu bara diekstraksi tanpa jeda, kalian yang berkuasa berseru “Ini demi negara, milik bersama"
Lahan direbut atas nama proyek nasional, hutan dibabat demi pertumbuhan ekonomi, yang tersisa hanya lubang menganga, air keruh, udara tercemar, dan kami harus pasrah menerima kerusakan.
Tapi, saat bencana melanda, banjir menerjang, tanah longsor menimbun desa, wabah penyakit menyebar, korban berjatuhan, kalian bergegas menghindar “Itu masalah lokal,” kata kalian “Bukan tanggung jawab pusat.”
Untung dibagi ke pusat, rugi ditanggung daerah, Hasil bumi diangkut ke ibu kota, duka ditinggalkan di sini, Jika aset kami adalah milik nasional, maka penderitaan kami juga harus jadi perhatian nasional.
Jika keuntungan diakui negara, maka tanggung jawab atas dampaknya, Jangan dilimpahkan pada kami, rakyat jelata.
Jangan bicara soal patriotisme, jika warisan kalian hanyalah bekas galian, kepedihan, dan keheningan. (*)
0 Komentar