Breaking News

6/recent/ticker-posts

Peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah, Diisi Dengan Pagelaran Wayang Kulit

Tarunaglobalnews.com Batang Kuis —Peringatan Tahun baru Islam yang setiap tahunnya di peringati umat Muslim di seluruh Dunia yakni Tanggal 1 Muharam 1447 Hijriah walaupun kemeriahan nya tidak meriah seperti Tahun baru Masehi.

Namun untuk memeriahkannya Kepala Desa Tumpatan Nibung Kecamatan Batang Kuis Bapak Sarianto yang akrab dipanggil seharian nya Aceng menggelar  pagelaran Wayang Kulit, di Dusun VI Desa Tumpatan Nibung, Kecamatan Batang Kuis, Minggu 13 Juli 2025.

Kegiatan tersebut dilaksanakan agar Masyarakat Jawa khususnya selalu mengenal Budaya Jawa dan jangan sampai terlupakan dengan kecanggihan Teknologi di zaman sekarang.

Wayang kulit adalah seni pertunjukan tradisional Indonesia yang kaya akan sejarah dan Budaya. Adapun Tokoh-tokoh seperti Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong, menjadi bagian penting dalam pertunjukan wayang, mencerminkan nilai-nilai lokal Jawa. dan pernah juga digunakan sebagai media untuk penyampaian ajaran Agama oleh para Sunan ke Indonesia sekitar pada abad ke-4 Masehi.

Adapun Elemen Penting dalam Wayang Kulit yaitu:

   1. Dalang

Dalang adalah tokoh sentral dalam pertunjukan wayang kulit. Mereka bukan hanya mengendalikan wayang, tetapi juga bertindak sebagai narator, pengisi suara, dan pemusik,

   2. Wayang

Wayang kulit terbuat dari kulit kerbau yang dipahat dan diukir dengan detail. Setiap wayang memiliki bentuk dan karakter yang berbeda, yang merepresentasikan tokoh-tokoh dalam cerita,

   3. Layar

Layar putih yang digunakan dalam pertunjukan wayang berfungsi sebagai media untuk menampilkan bayangan wayang, 

   4. Gamelan

Musik gamelan mengiringi setiap pertunjukan wayang, memberikan suasana dan ritme yang khas. 

Makna dan Filosofi Wayang Kulit

Dalam pidatonya Kades juga menyampaikan Pertunjukan wayang menjadi sarana hiburan dan komunikasi yang penting dalam kehidupan Masyarakat. Wayang kulit tidak hanya sekadar seni pertunjukan, tetapi juga mengandung nilai-nilai filosofis yang mendalam. Cerita-cerita dalam wayang kulit seringkali menggambarkan perjuangan antara kebaikan dan kejahatan, serta nilai-nilai kehidupan seperti keadilan, kesetiaan, dan pengorbanan. 

Wayang kulit harus terus dilestarikan sebagai warisan budaya yang berharga, dan pertunjukan wayang kulit masih dapat dinikmati hingga saat ini, Ujar Kades.

Acara tersebut dihadiri juga Camat Batang Kuis, Bapak M. Faisal Nasution, S.STP, M.AP. Sekretaris Camat Batang Kuis, Bapak Juliadi, S.Sos, Kepala Desa Bakaran Batu, Bapak Muslim Susanto, serta seluruh perangkat Desa dan seluruh Elemen Masyarakat Desa Tumpatan Nibung. (Ewi)

Posting Komentar

0 Komentar