Tarunaglobalnews.com - Sidamanik Empat rumah dinas guru di Dusun Pangkalan Buntu, Nagori Tigabolon, Kecamatan Sidamanik, luluh lantak dilalap si jago merah. Di tengah puing-puing yang masih hangat, harapan kembali disulut saat Camat Sidamanik bersama jajaran turun langsung memberi empati dan bantuan, Selasa pagi (27/05).
Langit pagi di Dusun Pangkalan Buntu masih tampak kelabu. Aroma sisa kebakaran masih menyengat. Di antara puing-puing kayu hangus dan atap seng yang terkulai, empat keluarga terdampak kebakaran itu berusaha tegar.
Dua hari lalu, tepatnya Minggu (25/05), api berkobar cepat dan ganas. Diduga bersumber dari korsleting listrik, empat rumah dinas guru SD yang saling berdempetan hangus dalam waktu singkat. Tak ada korban jiwa, namun seluruh isi rumah ludes dilalap api.
Di tengah suasana duka itu, Camat Sidamanik Juliana F. Simarmata, S.IP., M.Si., datang bersama jajaran pegawai kecamatan dan Pangulu Nagori Tigabolon. Kehadiran mereka bukan hanya membawa bantuan sembako, tetapi juga pelukan hangat dan kata-kata penguat.
“Kita harus tetap berempati kepada sesama. Saat ada yang mengalami kesusahan, kita hadir untuk menunjukkan bahwa mereka tidak sendiri. Semoga ini bisa meringankan dan menjadi penyemangat,” ujar Juliana penuh haru kepada awak media ini.
Camat Sidamanik pun berharap ini sebagai motivasi semangat dan kebaikan " harapannya korban tetap semangat dalam menjalani hari harinya. Jangan terpuruk berlarut larut. Karena musibah tidak ada yang tau semua sudah menjadi ketentuan Tuhan." Terangnya
Empat paket bantuan berisi bahan pokok diserahkan langsung kepada masing-masing kepala keluarga. Tidak seberapa dibanding kehilangan yang dialami para korban, namun cukup untuk membuat mereka merasa diperhatikan.
“Terima kasih kepada Bu Camat dan pemerintah. Kehadiran Ibu membuat kami merasa tidak ditinggalkan mulai dari kemarin datang saat situasi kebakaran hingga memanggil pihak pemadaman kebakaran dan sampai datang bapak bupati Simalungun. Terjun langsung memperhatikan kami, ini sampai saat ini memberikan kami ini membuat kami merasa sangat diperhatikan,sekali lagi terimkasih banyak buat Bu camat dan pegawainya,” kata salah satu korban kebakaran.
Musibah memang tidak bisa dicegah, namun kepedulian adalah pilihan. Dan hari itu, di tengah reruntuhan, kepedulian itulah yang menghangatkan hati para korban di Dusun Pangkalan Buntu.(Red)
0 Komentar