Breaking News

6/recent/ticker-posts

MOMENTUM HUT BUMI NGGAHI RAWI PAHU KE 209 TAHUN, MENUJU DOMPU MASHUR

Tarunaglobalnews.com NTB Dompu — Hari ini tepatnya Kamis (18/4/24) sekitar pukul 08.00 Wita, ribuan masyarakat Dompu bertumpah ruah di lapangan beringin Pemda Dompu guna seksama mengikuti perayaan hari lahir Bumi Pertiwi "Nggahi Rawi Pahu yang ke 209 tahun (11/4/24) yang berpatokan sejarah meletusnya Gunung Tambora pada tahun 1815.Sekalipun acaranya tidak semegah warna warni pada tahun sebelumnya.

Fakta sejarah peradaban manusia dan terbentuknya Pemerintah membuktikan bahwa usia Kabupaten Dompu bersama sumber daya alam yang terkandung di dalam maupun di luar permukaan buminya boleh di katakan sudah sangat tua dan mapan.

Apel peringatan Hari Ulang tahun Dompu yang ke 209 tahun sejatinya akan di laksanakan pada hari Kamis 11 April Tahun 2024 kemarin, namun kerena bertepatan dengan hari raya idul fitri 1445 H sehingga pelaksanaan upacaranya di geser pada hari ini Kamis 18 April tahun 2024.

Turut hadir Pj. Gubernur NTB, Bupati Dompu H. Kader Jaelani, Wakil Bupati Dompu H. Syahrul Pasangan ST. MT, Ketua DPRD Dompu H. Andi Bahtiar AMPar, Dandim 1614 Dompu, Kapolres Dompu AKBP Zulkarnain SIK, Kejari Dompu, Ketua PN Dompu, Ketua PA Kabupaten Dompu, Sekda Dompu Gatot Gunawan Putra Perantau SKm, MKes.

Selain itu tampak hadir pula Asisten I, II III Pemda Dompu, Kepala OPD Se Kabupaten Dompu, Kepala Dinas/Instansi Lembaga vertikal Di Daerah, Pejabat Struktural di Lingkup Setda Dompu, Staf Ahli, unsur Organisasi Masyarakat, Toma, Toga, Toda, GOW, Tamu Undangan lain serta Tokoh Budaya, Tokoh Sejarah dan peserta upacara dari TNI, Polri, Pelajar mulai dari SD sampai Perguruan Tinggi, Camat, Kades/Lurah se Kabupaten Dompu, masing-masing menggunakan pakaian adat Dompu yakni Kabaya Hitam rimpu tembe Nggoli bagi perempuan serta Sanggondo Tembe muna( kain tenunan khas Dompu) bagi kaum pria dengan warna warni yang sangat ceria serta semangat membahana menghiasi jalan upacara HUT Dompu yang ke 209 Tahun.

Acara di awali dengan penyambutan Bupati Dompu bersama rombongan PJ Gubernur NTB dan anggota Forkopimda untuk memasuki paruga kehormatan upacara yang di iringi tarian tradisional daerah Dompu dan menandakan upacara peringatan Haul Dompu ke 209 Tahun segera di mulai.

Selanjutnya Sekda Dompu Gatot Gunawan Putra Perantau mengawali dengan mensinopsiskan sekelumit sejarah lahirnya Dana Dompu Bumi Nggahi Rawi Pahu menyampaikan, Kabupaten Dompu Propinsi NTB pada hari ini 11 April 2024 genap berusia 209 tahun, waktu yang cukup panjang terbentuknya sebuah pemerintah Daerah Swantara Tingkat II yang pada hari ini kita peringati bersama.

"Memperingati hari jadi suatu daerah merupakan salah satu bentuk penghargaan dan kecintaan terhadap warisan budaya leluhur serta momentum refleksi pencapaian pemerintahan selama ini," Papar Gatot berapi-api.

Melalui momen peringatan hari jadi Dompu saat ini, Pemerintah Kabupaten Dompu berkomitmen mengembangkan sejarah dan budaya asli Dou Dompu yang lama sebagai pintu masuk untuk mewujudkan tata nilai masyarakat yang religius, berbudaya, berprestasi dan berkarakter sesuai dengan tatanan nilai budaya Dou Dompu dan penetapan hari lahir Dompu yang jatuh pada tanggal 11 April 2024.

Kabupaten Dompu sebelumnya merupakan daerah swapraja tingkat II dari bagian propinsi Sunda Kecil, setelah mengalami beberapa kali proses perubahan sistem ketatanegaraan pasca di proklamasikan Kemerdekaan Indonesia, barulah terbentuklah daerah Swantara tingkat II Dompu. Kemudian secara resmi mendapat status menjadi sebagai Daerah Swapraja sejak 12 September 1947, dan selanjutnya di angkat Sultan Dompu terakhir yaitu Sultan Muhammad Tajul Arifin Sirajudin sebagai kepala Daerah Swapraja pada tahun 1958, kemudian daerah Swapraja berubah status menjadi Daerah Swantara tingkat II Dompu dengan Bupati Kepala Daerah Sultan Dompu Muhamad Tajul Arifin Siradjuddin (1958-1960).

Kemudian pergantian Bupati Kepala Daerah Kabupaten Dompu saat ini H. Kader Jaelani dan wakil Bupati Dompu H. Syahrul Pasangan ST. MT mendapat mandat dan kepercayaan memimpin masyarakat Bumi Nggahi Rawi Pahu yang di lantik pada tanggal 26 Pebruari 2021. Dalam pemerintahan AKHIR Syah ini mencetus program JARAPASAKA yakni, jagung, pirang, padi, sapi dan ikan, yang dipastikan akan mampu membawa masyarakat Dana Nggahi Rawi Pahu menuju Daerah yang MASHUR ( maju, sejahtera, unggul dan religius), sekalipun realisasi program tersebut belum mencapai sebagaimana yang di harapkan oleh rakyat Kabupaten Dompu, tutur sekda dengan jujur.

Selanjutnya di tempat yang sama Bupati Dompu H.Kader Jaelani dalam sambutan singkat menyampaikan, sebagaimana yang dikemukakan oleh para ahli sejarah putra asli kebanggaan Kabupaten Dompu Prof. Halus Syamsuddin MA, PhD pada makalah yang beliau sampaikan kepada Bupati Dompu, DPRD Dompu dan pihak terkait lainya, pada tahun 2004 yang silam, bahwa letusan mahal dahsyat gunung tambora dengan puncak letusan pada tanggal 10 dan 11 april 1815 dengan segala dampak dan daya rusaknya yang luar binasa tetap harus di pandang sebagai rahmat Tuhan Yang tersembunyi(blessing in disguise) Dompu harus memulai sejarah baru dengan berjuang keras agar tetap survive dan maju serta lestari.

Di akhir amanatnya Bupati menyampaikan sambil menangis, kepada seluruh pendiri bangsa khususnya pemimpin Kabupaten Dompu yang terdahulu, atas dharma bhakti dan jasanya untuk Dompu sehingga Dompu dapat menjadi Daerah otonom di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia hingga saat ini. Dan atas dedikasi, pengabdian serta perjuangannya membangun Daerah dari yang kecil menjadi besar sampai saat ini, kami berdoa atas perjuangannya semoga Allah SWT membalasnya dan kami semua siap melanjutkan tongkat estafet cita-cita dan perjuangannya, tandas Bupati Dompu.

Selanjutnya kepada artur sipil negara lingkup Pemda Dompu, para petani, nelayan dan pedagang serta seluruh komponen stekholder lainya yang tak bisa di sebut satu persatu saya menyampaikan ucapan terimakasih yang tulus atas kerja kerasnya selama ini, "Dirgahayu Dompu Tercinta" Dan Rekognisi serta apresiasi untuk Dompu Mashur (mandiri, sejahtera, unggul dan religius), pungkasnya, (Rdw/ddo)



Posting Komentar

0 Komentar