Breaking News

6/recent/ticker-posts

Pangulu Nagori Perlanaan Tampung Aspirasi Warga Terkait "PARIT GAJAH" PTPN IV Unit Kebun Gunung Bayu

TARUNAGLOBALNEWS.COM

Simalungun — Pasca hilangnya nyawa Nicko Aryanda Putra (15) akibat tenggelam dalam lumpur dan tercatat sebagai warga Huta II Nagori Perlanaan kecamatan Bandar kabupaten Simalungun pada Minggu (29/01/2023) lalu , saat dirinya mandi-mandi bersama keempat temannya di salah satu lokasi parit isolasi yang berukuran lebar 6 meter dan kedalaman 3 meter milik PTPN IV unit kebun Gunung Bayu, puluhan warga masyarakat nagori Perlanaan dari setiap huta datang dan berkumpul di kantor pangulu untuk menyampaikan berbagai keluhan dan aspirasinya pada Rabu (01/02/2023) siang sekira pukul 14.15 WIB.

Kedatangan warga tersebut secara langsung diterima oleh Tri Jaka selaku pangulu yang didampingi para perangkat Nagori lainnya. Yang selanjutnya secara bergantian para warga menyampaikan uneg-uneg, keluhan serta masukan kepada pemerintah Nagori Perlanaan untuk diteruskan kepada pihak perusahaan yang didasari atas rasa khawatir terhadap dampak negatif akibat dari pengerjaan pembuatan parit isolasi dari proyek tanam ulang kelapa sawit milik PTPN IV unit kebun Gunung Bayu.

Salah seorang warga Huta V Karang Asem bernama Atik (43) yang rumahnya sangat dekat dengan parit isolasi dan saat ini parit tersebut telah terisi air yang hampir penuh dan tergenang mengaku sangat cemas dan khawatir." Kami jelas sangat cemas dan khawatir pak, apalagi sejak kejadian pada hari Minggu lalu yang mengakibatkan meninggalnya seorang remaja warga Huta II didalam parit isolasi itu, Karena di huta V ini banyak anak-anak dan kalau kita perhatikan dalam pengerjaan pembuatan parit isolasi tersebut sepertinya kurang memberikan kepedulian dan kepentingan bagi masyarakat sekitarnya. Padahal sangat jelas saat ini kita lihat dibelakang rumah kami akhirnya ada air yang tergenang dan cukup tinggi dan tentunya itu akan menjadi sarana timbulnya berbagai macam bibit penyakit dan akan berdampak pada kesehatan kami warga nagori Perlanaan, Dan kami juga bisa memberikan keterangan bahwa dari awal dikerjakannya parit isolasi itu, tidak ada diberikan plank peringatan ataupun himbauan padahal jelas dibelakang rumah kami ini menjadi titik lokasi yang penuh air yang tergenang padahal ini belum memasuki musim penghujan, Tapi kami dapat informasi setelah kejadian anak yang tenggelam hari Minggu kemarin itu, besoknya baru dipasang oleh pihak perusahaan plank yang bertuliskan tentang peringatan untuk tidak mandi-mandi di parit isolasi."ketusnya.

Ditambahkan oleh warga lainnya Eko (35) bahwa kejadian musibah yang mengakibatkan meninggalnya seorang remaja warga Huta II seyogyanya menjadi pembelajaran bagi seluruh warga nagori Perlanaan." Kita meminta melalui pemerintah Nagori Perlanaan agar pihak perusahaan dalam melakukan kegiatan pekerjaannya sepatutnya untuk tidak mengesampingkan kepentingan umum dan dampak yang mungkin fatal yang nantinya ditimbulkan dan dirasakan oleh masyarakat sekitarnya. Kita bisa lihat titik pengerukan parit isolasi tersebut benar-benar diambil dari patok tapal batasnya yang tentunya hal tersebut lambat laun akan merugikan masyarakat akibat dari kedalaman parit gajah yang terendam air pastinya akan menyebabkan tanah warga akan longsor... Karenanya kami minta melalui pemerintah Nagori Perlanaan untuk diteruskan ke PTPN IV khususnya unit kebun Gunung Bayu agar titik yang dikeruk untuk pembuatan parit isolasi jangan dari patok tapal batas tapi beri 3-4 meter kedalam areal HGU guna menghindari longsornya tanah milik warga."sebutnya.

Sementara itu pangulu nagori Perlanaan Tri Jaka saat dikonfirmasi oleh awak media menyebutkan bahwa dirinya siap untuk menerima semua yang disampaikan oleh warganya untuk selanjutnya diteruskan ke pihak PTPN IV khususnya unit kebun Gunung Bayu." Kita tampung semua yang menjadi keluhan serta permintaan warga tadi dan segera akan kita teruskan kepada pihak perusahaan dengan penyampaian surat resmi dari pemerintah Nagori Perlanaan. Karena memang kita juga fahami bagaimana keresahan masyarakat kita terkait parit isolasi tersebut yang telah menelan korban jiwa dari warga kita beberapa waktu lalu."tegasnya.

Disinggung apakah pihak perusahaan khususnya unit kebun Gunung Bayu sebelum melakukan pekerjaan pembuatan "parit gajah" disepanjang Huta V Karang Asem adakah melakukan sosialisasi ataupun koordinasi secara tertulis kepada pemerintah Nagori Perlanaan, dengan tegas Tri Jaka menyebutkan bahwa tidak pernah ada sosialisasi maupun koordinasi tersebut." Tidak ada pemberitahuan untuk melakukan sosialisasi ataupun koordinasi sebelum mereka melakukan pekerjaan pembuatan parit isolasi itu ke kami selaku pemerintah Nagori yang berdampingan langsung dengan pekerjaan mereka itu bang."pungkasnya. (RM/Tim)

Posting Komentar

0 Komentar