Breaking News

6/recent/ticker-posts

Seorang Remaja Meninggal Dunia Di Genangan Air "Parit Gajah" Proyek Tanam Ulang Sawit PTPN IV Unit Kebun Gunung Bayu

Tempat Kejadian "Parit Gajah" milik PTPN IV Kebun Gunung Bayu 

TARUNAGLOBALNEWS.COM

Simalungun — Kesedihan yang mendalam menyelimuti keluarga besar Sumiarni (37) warga Huta II Nagori Perlanaan Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, serta rasa haru juga dirasakan oleh teman dan tetangga sekitarnya. Hal tersebut dikarenakan salah satu dari putra Sumiarni yang bernama Nicko Aryanda Putra (15) tanpa memberi pesan dan pertanda kepada keluarga ditemukan meninggal dunia usai tenggelam di genangan air parit isolasi proyek tanam ulang kelapa sawit milik PTPN IV unit kebun Gunung Bayu pada Minggu (29/01/2023).

Informasi yang berhasil dihimpun di lokasi, parit isolasi (parit gajah-red) berukuran lebar 6 meter dengan kedalaman 3 meter adalah pengerjaan tanam ulang kelapa sawit yang berada di afdeling 3 unit kebun Gunung Bayu tersebut, tampak bahwa pembuatan parit gajah yang berbatasan langsung dengan tanah warga Huta V Nagori Perlanaan telah selesai dikerjakan dan sebagian besar telah digenangi air yang cukup tinggi.

Rizki (14) salah seorang teman Nicko yang mengaku sebelumnya bersama korban dan teman-teman lainnya mandi-mandi di genangan air yang berada di parit gajah persisnya di pinggir jalan menuju stasiun kereta api Perlanaan." Kami berlima mandi-mandi disana sekira jam 12 an gitu pak.. Sejak awal mandi-mandi yang saya lihat Nicko selalu berpegangan pada batang pohon pisang. Mungkin karena dia juga tidak mahir berenang. Sekira hampir jam 2 siang saya naik dan saat saya diajak untuk masuk mandi lagi saya masih menolak karena badan saya sudah merasa kedinginan. Dari atas saya masih melihat teman-teman saya mandi disitu. Sampai kemudian kita lihat Nicko melepaskan batang pohon pisang yang dari awal mandi dijadikan pelampungnya. Tidak lama setelah itu kita tidak bisa melihatnya di permukaan air. Kita panik dan berteriak meminta pertolongan kepada orang-orang yang melintas. Sampai kemudian ada pak Sinaga dan warga lainnya masuk kedalam parit untuk mencari Nicko dan akhirnya ditemukan dengan tubuh bagian atas berlumpur pak."terangnya.

Saat awak media berita online tarunaglobalnews.com berada di lokasi tenggelamnya Nicko, tampak puluhan warga masih berkumpul sembari membahas tentang beragam cerita terkait jatuhnya korban tenggelam dan meninggal dunia yang baru terjadi. Sinaga (60) yang sempat berusaha menolong korban dengan turun langsung kedalam parit isolasi dan masih berada di lokasi menunjukkan titik lokasi korban tenggelam ditemukan." Disini tadi anak itu diangkat dari dalam parit bang... Tadi saya lagi angon (gembala-red) kambing di seberang jalan sana. Saya lihat dan saya dengar anak-anak yang mandi disini teriak-teriak minta tolong. Jadi saya segera datang dan saya pun masuk kedalam. Ternyata parit ini lumpurnya sangat dalam bang , sepaha saya lumpurnya. Dan ketinggian airnya juga buat saya merasa khawatir. Selanjutnya saya ke pinggir dan ada salah satu warga yang ikut mencari korban dan akhirnya korban ditemukan yang diduga tubuh bagian atasnya terbenam dalam lumpur karena yang pertama kali terpegang saat dilakukan pencarian itu adalah kakinya. "ungkapnya.

Rudi Manik salah seorang tokoh masyarakat yang diketahui sesaat setelah dirinya mendapatkan informasi tentang salah seorang warga yang tenggelam langsung menuju ke lokasi kejadian dan berinisiatif untuk membawa korban ke RSUD Perdagangan guna mendapatkan pertolongan. Namun korban sudah tidak dapat tertolong dan selanjutnya Rudi Manik bersama kerabat korban mengantarkan jenazah menuju rumah duka di huta II Nagori Perlanaan." Usai mendapatkan informasi dari warga, saya langsung menuju TKP dan disitu saya lihat korban sudah berada di darat. Selanjutnya kita bawa ke RSUD Perdagangan dengan harapan korban masih dapat diselamatkan. Namun sangat disayangkan korban sudah tidak dapat tertolong dan dinyatakan telah meninggal dunia oleh pihak medis. Setelah itu kita antarkan jenazah ke rumah orang tuanya. "tuturnya.

" Kita turut prihatin dan kita masyarakat juga menyesalkan atas kejadian hingga menimbulkan hilangnya nyawa salah seorang warga kita di lokasi proyek parit isolasi PTPN IV unit kebun Gunung Bayu. Kalau kita perhatikan memang terkesan volume dari parit isolasi yang dibuat tersebut sangat berlebihan (6mx3m-red) yang ternyata salah satu dari kekhawatiran kita selama ini telah terjadi hari ini. Dimana seorang remaja warga kita telah meninggal dunia didalam parit isolasi tersebut. Sementara kita juga lihat di sepanjang parit isolasi yang berada persis berbatasan dengan tanah pemukiman warga khususnya di huta V Karang Asem, kita tidak melihat plank peringatan ataupun pagar pengaman yang dibuat oleh pihak perusahaan. Kita berharap semoga pihak perusahaan dapat lebih bijak dalam melaksanakan setiap pekerjaannya dengan tidak mengesampingkan kepentingan umum dan dampak negatif yang diterima masyarakat sekitarnya. Tentang "parit gajah" ini misalnya, hari ini telah memakan korban jiwa dan mungkin dampak lainnya akibat dari parit isolasi yang berada tepat terlalu dekat dengan pemukiman warga dikhawatirkan bahwa genangan air didalam parit isolasi akan menjadi sarana yang ideal bagi perkembang-biakan jentik-jentik nyamuk dan lambat laun tanah milik warga juga pastinya akan tergerus dan longsor."tambah Rudi Manik.

Sementara itu saat awak media berusaha meminta tanggapan kepada Vincent Nadeak selaku APK unit kebun Gunung Bayu terkait seorang remaja warga Nagori Perlanaan yang meninggal dunia akibat tenggelam saat mandi-mandi di dalam parit isolasi yang dibuat sehubungan proyek tanam ulang kelapa sawit PTPN IV unit kebun Gunung Bayu tersebut, melalui pesan aplikasi WhatsApp pribadinya dirinya hanya memberi jawaban tentang kronologi kejadiannya." Kronologisnya ada 5 orang anak mandi di parit isolasi tersebut. Korban langsung melompat dengan kepala dibawah, seketika kepala tersangkut didasar tanah/lumpur,kawan"nya panik minta tolong kepada seseorang yang melintas di jalan. Setelah dilakukan penyelamatan korban sudah tidak bernyawa dan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat"tulisnya. Mendapatkan jawaban tersebut kembali awak media mencoba meminta tanggapan resmi dari pihak manajemen unit kebun Gunung Bayu terkait adanya korban jiwa didalam parit isolasi milik PTPN IV tersebut bukan sekedar kronologi kejadiannya. Namun sangat disayangkan hingga berita ini dikirim ke redaksi, Vincent Nadeak enggan memberikan tanggapannya walaupun pesan sudah terbaca dan saat dihubungi via telpon aplikasi WhatsApp juga berdering. (RM/Tim)

Posting Komentar

0 Komentar