Breaking News

6/recent/ticker-posts

Kepala SMKN 1 Lima Puluh Kabupaten Batu Bara Susun Program Peningkatan Mutu Bertaraf Internasional Bagi Peserta Didik



Batu Bara — Demi membekali peserta didik dengan kompetensi keahlian melalui sertifikasi yang bertaraf nasional maupun internasional, serta menyiapkan lulusan yang siap bekerja dan berwirausaha dengan daya kompetitif dan memiliki keunggulan sebagaimana tujuan pendirian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Kepala Sekolah SMKN 1 Lima Puluh Kabupaten Batu Bara Riadi, S.Pd telah menyusun program peningkatan mutu. 

Program tersebut diungkapkan Riadi kepada wartawan ketika dikonfirmasi di SMKN 1 Lima Puluh terkait program memajukan sekolah dan melahirkan wirausahawan yang handal, Jum'at (27/01/2023) sekira pukul 11:00 WIB.

Dikatakan Riadi, sekolah yang dipimpinnya yang berlokasi di Jalan Kramat Desa Kwala Gunung Kecamatan Datuk Lima Puluh mengasuh 3 jurusan. Ketiga jurusan tersebut masing-masing Jurusan Tata Busana, Jurusan Perhotelan dan Jurusan Multi Media. 

Untuk meningkatkan mutu sekolah sekaligus meningkatkan keahlian siswa agar dapat menjadi usahawan handal setelah lulus nantinya kita telah menyusun program dan rencana prioritas, kata Riadi. 

Kepada wartawan, Riadi membeberkan beberapa program yang telah disusunnya semenjak menjadi Kepala Sekolah di SMKN 1 Lima Puluh sejak Juli 2022. 

Program kita yang pertama adalah melakukan penataan menyeluruh dimulai peningkatan kompetensi guru hingga penataan lingkungan sekolah dan peningkatan jumlah siswa, ungkapnya. 

Riadi telah merencanakan pada tahun ini juga sejumlah guru akan diikutsertakan untuk mengikuti pelatihan. Kelak ilmu yang diperoleh dari pelatihan akan ditransformasikan kepada siswa sesuai jurusan masing-masing.

Sedangkan terkait penataan lingkungan sekolah, mantan tenaga pendidik di SMKN 1 Air Putih ini memulai dari penataan lahan pekarangan sekolah. Saluran air diperbaiki dan ada yang dibangun baru. Lahan yang tadinya rendah sehingga digenangi air saat musim hujan telah ditimbun dengan tanah dan pasir. Juga dilakukan penanaman pohon pelindung dan bunga guna menciptakan lingkungan yang teduh dan asri. 

Terkait proses ajar mengajar di sekolah yang memiliki 15 rombongan belajar (rombel) disebutkan Riadi masih minim. Saat ini total jumlah pengajar termasuk dirinya berjumlah 35 orang terdiri dari 10 guru ASN dan 25 guru honorer. 

Kelak lulusan jurusan Tata Busana akan memiliki keahlian bidang design, pola, dan menjahit. Jurusan Multi Media akan memiliki keahlian bidang photoshop, design grafis, editing photo dan video, Even Organizer (EO), dan konten kreator. Sedangkan jurusan Perhotelan akan memiliki keahlian bidang house keeping, loundry, pantry dan front office, urainya. 

Untuk meningkatkan jumlah siswa, Riadi telah meminta seluruh guru membuat akun media sosial. Bahkan mulai Februari ini pihaknya akan melakukan sosialisasi ke SMP dengan membawa siswa setiap jurusan lengkap dengan uniformnya. 

Di Kelas IX SMP kelak siswa yang akan tampil di depan kelas menceritakan keunggulan sekolah kejuruan bidang Tata Boga, Perhotelan dan Multi Media, ujar Riadi. 

Saat dibawa berkeliling ke ruang kelas dan ruang praktek, wartawan melihat kelihaian dan keseriusan siswa Jurusan Tata Busana yang sedang melaksanakan praktek pembuatan busana. 

Menurut guru pembimbing Jurusan Tata BogaKelas XII Halimah didampingi guru pembimbing Kelas X Ayu Deswita dan Kelas XI Mutiara, pihaknya hanya memberi tema kepada siswanya. 

Selanjutnya siswa merancang dan membuat disain pakaian seperti gaun dan kebaya. Setelah disain dan anggaran biaya disetujui guru pembimbing selanjutnya siswa membuat pola diatas kertas. 

Setelah itu sìswa melakukan pengguntingan sesuai pola. Siswa kemudian menjadikannya gaun atau kebaya dengan menjahit dibawah pengawasan guru pembimbing. 

Untuk mendukung praktek siswa, di ruang praktek tata busana terlihat puluhan mesin jahit dan mesin bordir listrik yang dipergunakan siswa membuat gaun atau kebaya. 

Selanjutnya Kasek Riadi membawa wartawan ke ruang loundry dan pantry (dapur) dan hotel mini sebagai tempat praktek siswa jurusan perhotelan. Dari sini wartawan mengunjungi ruang praktek jurusan multi media yang berisi komputer. 

Menjawab wartawan tentang pengembangan maupun pemasaran hasil produksi Jurusan Tata Busana, dengan lugas Riadi mengatakan belum bisa memasarkan karena sekolah yang dipimpinnya belum menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). 

Demikian pula pemanfaatan mesin loundry dan hotel mini juga belum bisa kita pasarkan. Padahal disebelah sekolah ini ada RSUD Batu Bara. Tentu banyak bahan loundry disana. Keluarga pasien juga membutuhkan kamar istirahat, paparnya. 

Karena itu, Riadi mengatakan dirinya telah mengusulkan ke Pemprovsu melalui Dinas Pendidikan Provsu agar meningkatkan status SMKN 1 Lima Puluh menjadi BLUD. 

Bila telah menjadi BLUD kita dapat memasarkan produk Tata Busana. Kita juga dapat memasarkan hotel mini dan menerima loundry, jelasnya. 

Ditanya apa harapannya, Riadi berharap Pemprovsu melalui Dinas Pendidikan dan instansi terkait dapat mengabulkan permohonan mereka menjadi BLUD seperti SMKN di pulau Jawa. 

Dipaparkan Riadi saat ini sekolah yang dipimpinnya menampung 399 siswa terdiri dari Jurusan Tata Busana 68 siswa, Jurusan Multi Media 276 siswa dan Jurusan Perhotelan 55 siswa. Pungkasnya. (HP)

Posting Komentar

0 Komentar