Breaking News

6/recent/ticker-posts

350 Hektar Lahan Persawahan Kekeringan, Kabupaten Batu Bara Terancam Krisis Pangan

TARUNAGLOBALNEWS.COM

Batu Bara — Diperkirakan krisis pangan bakal menghantui Kabupaten Batu Bara bila masalah pecah tanggul dan pendangkalan sungai di Kecamatan Air Putih tidak kunjung ditangani. 

Lebih dari 350 Ha lahan pertanian persawahan di Desa Sukaraja dan sebagian Desa Aras Kecamatan Air Putih akan mengalami kekeringan disebabkan saluran Irigasi Sekunder dan Tersier mengalami pendangkalan karena endapan atau sendimen dari saluran irigasi yang hampir 10 tahun tanpa ada perbaikan atau normalisasi, kata Suardi salah seorang warga Desa Suka Raja. Selasa (10/01/2023). 

Disebutkan Suardi yang juga merupakan perangkat Desa Sukaraja, pecahnya tanggul aliran sungai di Desa Tanah Tinggi yang berakibat beralihnya arus sungai yang menyebabkan sungai kering dan tidak dapat masuk ke pintu air pengambilan semakin memperparah kondisi 350 Ha lahan persawahan. 

Karena itu menurut amatannya, krisis pangan bakal terjadi di Kabupaten Batu Bara jika pemerintah atau instansi terkait tidak cepat tanggap menangani masalah sarpras dan prasarana irigasi. 

Diungkapkan Suardi, keluhan warga petani khususnya petani padi Desa Sukaraja sangat mendalam karena 3 kali gagal panen akibat serangan hama baik hama tikus atau serangga. Penderitaan mereka semakin bertambah akibat langkanya pupuk terlebih pupuk bersubsidi serta melonjaknya harga obat-obatan dan saprodi. 

Pemerintah hanya menggaungkan jargon peningkatan hasil pertanian dan tanaman pangan untuk meningkatkan swasembada yang mana kurangnya dukungan yang konfrehensif tanpa dibarengi tindakan nyata, ungkapnya.

Suardi membeberkan, para petani sangat  berharap kepada pemerintah baik Pemerintah Kabupaten Batu Bara maupun Pemerintah Provinsi terutama dinas terkait kiranya ada perhatian ekstra untuk perbaikan saluran irigasi, jangan hanya jargon peningkatan ekonomi kerakyatan dari dampak krisis pasca pandemi Covid-19 yang menjadi perhatian khusus Pemerintah Pusat namun kurang mendapat respon yang positif dari Pemerintah dibawahnya yakni Pemprovsu dan Pemkab Batu Bara.

Diingatkan Suardi, saat ini petani di Desa Sukaraja sedang turun tanam dan umur tanamannya yang paling tua itu baru sekitar 20 hari setelah tanam. Dalam kondisi tersebut tanaman padi sangat membutuhkan air. Demikian pula bagi petani yang sedang memulai menanam padi. 

Namun jika masalah irigasi ini tidak menjadi perhatian yang serius maka jangan harap petani akan mendapatkan hasil yang maksimal dan jangan sampai petani akan mengalih fungsikan lahan pertanian sawah menjadi lahan sawit, cetusnya. 

Terkait pecahnya aliran sungai di Desa Tanah Tinggi, selaku perangkat desa, Suardi meminta warga Desa Sukaraja dan warga petani sekitarnya yang areal persawahannya berada di jalur aliran irigasi Desa Sukaraja untuk bersama-sama bergotong royong pada hari Rabu tanggal 11 Januari 2023 pukul 08.00 Wib dilokasi pintu air Desa Tanah Tinggi dengan membawa peralatan cangkul, skop dan alat pertanian lainnya. (HP)

Posting Komentar

0 Komentar