Breaking News

6/recent/ticker-posts

Kami Ingin Sekolah Seperti Anak-Anak Yang Lain, Keluarga Rinata Butuh Perhatian Pemkab Deli Serdang

TARUNAGLOBALNEWS.COM

Deli Serdang — Negara Republik Indonesia Merdeka sudah 77 Tahun, terbebas dari Jajahan Belanda, dari perbudakan dan Pembodohan dikarenakan tidak sekolah karena Faktor Kemiskinan.

Mirisnya, ternyata di Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang, Masih ada Anak-anak penerus bangsa yang putus sekolah butuh perhatian pemerintah.

Seperti yang dialami Guntur Pratama (12) dan adiknya Nabil Pitriyani (8) anak kandung dari Rinata (32) yang bertempat tinggal di tanah garapan Gang Rotan Desa Bangun Sari Baru Dusun Xl,. Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara.

Dari pantauan awak media Tarunaglobalnews.com di lokasi pada Kamis (15/9/2022) siang, Kehidupan Keluarga Rinata ini memang sangat memperihatinkan, dari ukuran rumahnya yang hanya kurang lebih 1,5 meter kali 2,5 meter, Berdindingkan tepas bambu, dan Beratapkan rumbia.

Keseharian orang tua dari 3 anak ini hanya bekerja serabutan, Seperti tukang cuci baju, merumput, kuli bangunan, dan yang lebih parahnya lagi mereka mulung barang bekas selalu bersama satu keluarga dengan jalan kaki.

Kepada awak media, Eko Joko Yulianto Ayah sambung dari kedua anak tersebut mengungkapkan, "Disini kami sudah tinggal sekitar kurang lebih 9 bulan bang, saya ayah sambung dari Guntur Pratama dan Pitriyani, Pekerjaan saya serabutan, Apa yang ada akan saya kerjakan selagi halal, Seperti merumput, Mencari barang-barang bekas, Sedangkan istri saya kalau ada yang mau minta tolong nyucikan pakaian baru dia bekerja."ungkapnya.

Di tempat yang sama, Rinata juga mengungkapkan,"Dulu anak saya yang paling besar pernah bersekolah, Namun karena biaya juga maka saya mau bilang apa lagi, Sedangkan untuk adikannya Pitriyani baru sekitar kurang lebih 1 bulan ini tidak sekolah lagi. Padahal saat sekolah tidak ada uang jajan pun mereka mau sekolah, niat bersekolah mereka sangat kuat sekali."ungkapnya dengan nada sedih.

"Kelengkapan data adminitrasi juga tidak lengkap, Seperti Kartu Keluarga dan Akte Kelahiran mereka, Kami bingung jadi anak kami tidak bisa melanjutkan sekolahnya lagi."terangnya.

Masih diungkapkannya, "Kalau kami kehabisan beras, Kami gak makan, Anak-anak kami suruh dirumah aja, tidak boleh keluar, agar tidak kemana-mana, takutnya nanti malah ganggu orang lain minta-minta makan sama orang lain, jadi kami didalam rumah aja, banyak-banyak minum lah."pungkasnya dengan nada penuh harapan.

Terpisah Ketua POKJA Perlindungan Anak Kecamatan Tanjung Morawa Azhari Rangkuti saat dikonfirmasi awak media Tarunaglobalnews.com, mengatakan,"Insya Allah untuk perlengkapan datanya seperti Kartu Keluarga dan Akte Kelahiran anak-anak mereka, Akan saya uruskan ke Kantor Camat Tanjung Morawa, Agar mereka dapat bersekolah lagi."janjinya.

"Sedangkan untuk masalah biayanya saya akan ajukan ke pemerintahan yang ada di Kecamatan Tanjung Morawa ini."pungkasnya. (Ewi)

Posting Komentar

0 Komentar