Breaking News

6/recent/ticker-posts

Sudah Lebih Dua Bulan Kasus Pengerusakan Pagar Besi Kantor Nagori Buntu Bayu, Kecamatan Hatonduhan Mengambang Alias Tanpa Ada Titik Terang

Kantor Nagori Buntu Bayu Kec. Hatonduhan Kab. Simalungun

Ketua Fraksi Gerindra Bonauli Rajagukguk, SH., Minta Kapolsek Tanah Jawa Segera Usut Kasus Pengerusakan Pagar Besi Kantor Nagori Buntu Bayu

Tarunaglobalnews.com

SIMALUNGUN – Kasus pengerusakan yang sudah dilaporkan Sekdes (Sekretaris Desa) Nagori Buntu Bayu Kecamatan Hatonduhan Kabupaten Simalungun T. Tampubolon hingga detik ini belum ada kejelasan siapa pelaku pengerusakan.

Pihak Polsekta Tanah Jawa saat dikonfirmasi terkait hal tersebut belum memberikan keterangan resmi. Kapolsek Tanah Jawa hanya mengatakan bahwa kasus tersebut masih dalam proses pemeriksaan.

Padahal kasus ini sudah dilaporkan sejak dua bulan lalu, namun prosesnya terkesan lamban hal ini menimbulkan tanda tanya bagi sejumlah kalangan.

Ketua Fraksi Gerindra Anggota DPRD Simalungun Bonauli Rajagukguk.SH menyangkan lambannya penanganan kasus ini. Dia berharap pihak Kepolisian serius dalam melakukan penyelidikan kasus tersebut.

Pasalnya masalah itu juga sudah dilakukan rapat oleh komisi 1 DPRD Simalungun dan hasilnya menunggu proses hukum dari pihak kepolisian.

Karena, menurut Bonauli Rajagukguk.SH., pengerusakan aset itu sudah menjadi contoh buruk di Kabupaten Simalungun dan perlu dilakukan hukuman kepada pelaku agar menjadi efek jera, agar kedepan masyarakat yang lainnya tidak semena-mena melakukan pengerusakan aset Pemerintah Kabupaten (Pemkab).ucap ketua Fraksi Gerindra. Jum'at (22/10/2021)

Dia juga menambahkan aset itu adalah merupakan marwah dari Pemerintah Kabupaten Simalungun. Apabila aset dirusak oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab sama saja menginjak marwah Pemerintah Kebupaten Simalungun.

“Jadi pihak Polsek Tanah Jawa agar lebih cepat melakukan proses penyelidikan, karena sudah 2 bulan kasus ini dilaporkan Sekretari Desa (Sekdes) Nagori Buntu Bayu Kecamatan Hatonduhan Kabupaten Simalungun hingga kini tak ada titik terang,” pungkasnya. (Res)

















Posting Komentar

0 Komentar