Tarunaglobalnews.com Medan — Semangat muda dari Sumatera Utara kembali bergema di panggung nasional. Enam pelajar SMA terpilih mewakili provinsi ini dalam ajang Parlemen Remaja 2025 yang digelar oleh DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Mereka adalah Muhammad Rais Khair (SMA Islam Plus Adzkia Medan), Arkana Azdra Pahalanethia Putri (SMA Negeri 1 Medan), Anju Guna Marito Purba (SMA Negeri 2 Dolok Sanggul), Agnes Gabriela Hutagalung (SMA Negeri 1 Sibolga), Sri Rahel Sitohang (SMA Negeri 2 Sidikalang), dan Nona Trihayidah (SMA Negeri 1 Sidikalang).
Enam nama itu bukan sekadar daftar peserta. Mereka adalah representasi semangat, gagasan, dan kepedulian generasi muda terhadap masa depan bangsa. Setelah melalui proses seleksi ketat di masing-masing daerah pemilihan (Sumut I, Sumut II, dan Sumut III), mereka kini berangkat ke Senayan untuk merasakan langsung bagaimana parlemen bekerja, berdiskusi, dan merumuskan kebijakan.
Tahun ini, Parlemen Remaja mengusung tema “Generasi Pembaru Energi, untuk Indonesia Bebas Emisi.” Tema itu bukan sekadar slogan, melainkan panggilan bagi anak muda untuk memahami sekaligus mengambil peran dalam isu global: transisi energi dan keberlanjutan lingkungan.
Program tahunan DPR RI ini memang dirancang sebagai wadah pendidikan politik bagi remaja, di mana para peserta dilatih memahami proses demokrasi dan legislasi dengan cara yang partisipatif. Mereka belajar menyusun argumentasi, berdialog, dan bernegosiasi layaknya anggota dewan sungguhan pengalaman yang tak hanya membuka wawasan, tetapi juga menumbuhkan rasa tanggung jawab sebagai warga negara.
Bagi Muhammad Rais Khair, menjadi bagian dari Parlemen Remaja bukan hanya soal prestasi, tetapi juga amanah moral untuk membawa suara remaja Sumatera Utara ke tingkat nasional. “Kami ingin menunjukkan bahwa anak muda Sumut punya gagasan dan komitmen terhadap masa depan yang lebih hijau dan berkeadilan,” ujarnya sebelum berangkat ke Jakarta, Senin (3/11/2025) pagi.
Keterlibatan para pelajar ini menjadi simbol bahwa politik tidak melulu milik orang dewasa. Di tangan generasi muda seperti Rais dan kawan-kawan, demokrasi menemukan napas segarnya kembali: kritis, idealis, namun tetap berpijak pada semangat perubahan.
Melalui Parlemen Remaja 2025, Sumatera Utara sekali lagi menunjukkan bahwa energi muda tidak berhenti pada prestasi akademik. Ia bergerak menuju ruang publik ke parlemen, ke gagasan, dan ke masa depan Indonesia yang lebih berkelanjutan. (FS)

0 Komentar