Tarunaglobalnews.com Jakarta — Melalui layar Zoom, semangat kolaboratif terasa hangat di tengah suasana serius Rapat Penyusunan Pedoman Bersama Rencana Tindak (PBRT) Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) yang digelar oleh Direktorat Tata Pemerintahan dan Pemberdayaan Umum (DITPPU), Kamis (6/11/2025).
Salah satu narasumber, Dr. Bakhrul Khair Amal, M.Si., tampil membagikan pandangan tajamnya tentang pentingnya sinergi antaraktor dalam menyusun pedoman yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat desa.
"Kita tidak sedang menulis dokumen administratif, tetapi sedang merancang arah perubahan yang harus bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat desa,” ujar Dr. Bakhrul melalui platform Zoom Meeting DITPPUZOOM2.
Rapat daring yang dihadiri berbagai pemangku kepentingan dari unsur akademisi, pemerintah, hingga pendamping lapangan ini menjadi ruang berbagi gagasan tentang bagaimana Program TEKAD mampu menjadi instrumen nyata dalam menurunkan kemiskinan berbasis pemberdayaan komunitas.
Dr. Bakhrul menekankan bahwa keberhasilan PBRT TEKAD tak hanya diukur dari rumusan kebijakan, tetapi juga dari sejauh mana pedoman tersebut mampu membangkitkan partisipasi aktif masyarakat desa.
"Kita perlu menulis pedoman yang bukan hanya kuat di atas kertas, tapi juga hidup di lapangan. Setiap pasal, setiap panduan, harus punya ruh pemberdayaan yang mendorong warga desa menjadi subjek perubahan, bukan sekadar objek program," tegasnya.
Melalui pendekatan digital via Zoom, rapat PBRT TEKAD membuktikan bahwa kerja kolaboratif lintas daerah tetap bisa berjalan efektif meski tanpa batas ruang fisik. Program TEKAD sendiri selama ini dikenal sebagai langkah nyata pemerintah dalam memperkuat ekonomi perdesaan melalui pengembangan potensi lokal, partisipasi masyarakat, dan tata kelola pembangunan yang inklusif.
Semangat dan optimisme peserta rapat hari itu menggambarkan harapan besar: agar pedoman PBRT TEKAD yang tengah disusun benar-benar menjadi panduan kerja yang menyalakan perubahan di desa-desa Indonesia. (FS)

0 Komentar