Tarunaglobalnews.com Batu Bara — Sejumlah emak-emak yang tergabung dalam Simpang Sianam Konten Kreator (SPSKK) Tanjung Tiram, Kabupaten Batu Bara, melayangkan protes terbuka kepada panitia Gebyar Batu Bara Bertanjak ke-6 tahun 2025. Mereka menuntut kejelasan hadiah lomba memasak sebesar Rp2 juta yang hingga kini belum juga dicairkan.
Aksi protes tersebut disampaikan melalui unggahan video dan tulisan di laman Facebook Mhd Firdaus Acik BeRey, yang memperlihatkan lima emak-emak berkurung duduk bersama sembari menyuarakan kekecewaan mereka.
Para peserta mengaku telah mengikuti lomba memasak gulai dan dinyatakan sebagai juara dua, namun hadiah yang dijanjikan panitia belum diterima meski kegiatan telah berlangsung lebih dari sebulan.
Unggahan tersebut dengan cepat menyebar di media sosial dan menjadi perbincangan warganet. Hingga Kamis (23/10/2025), postingan itu telah memperoleh lebih dari 425 tanda suka (like), 60 komentar, dan puluhan kali dibagikan (share). Sebagian besar komentar menyoroti transparansi panitia dan mendukung para emak-emak agar hak mereka segera diberikan.
Kegiatan Gebyar Batu Bara Bertanjak ke-6 sendiri berlangsung meriah selama lima hari, mulai Jumat hingga Selasa (12–16 September 2025), di halaman Istana Niat Lima Laras, Kecamatan Tanjung Tiram. Acara tahunan ini digagas oleh panitia yang diketuai M. Ridwan dan sekretaris Hary Gunawan, dengan dukungan sejumlah unsur masyarakat dan Pemkab Batu Bara. Beragam perlombaan digelar, mulai dari lomba kuliner tradisional, hingga pertunjukan seni budaya Melayu.
Namun, di balik kemeriahan acara, kekecewaan muncul karena hadiah bagi sebagian pemenang disebut belum diserahkan. Salah satu anggota SPSKK yang dihubungi secara terpisah menyebut bahwa mereka sudah beberapa kali mencoba menghubungi panitia, namun belum mendapat jawaban pasti.
Salah satu orang tua peserta lomba Bertanjak, Irfan (55), warga Desa Mekar Laras, mengungkapkan kekecewaannya terhadap panitia penyelenggara yang dinilai tidak bertanggung jawab.
Kepada awak media Irfan mengatakan bahwa anaknya, Putra (27), yang menjadi juara pertama lomba menyanyi, hingga kini belum menerima hadiah sebesar Rp2 juta yang dijanjikan panitia.
Panitia menjanjikan hadiah akan dibayarkan tiga hari setelah acara selesai. Tapi sampai sekarang, sudah lebih dari sebulan, belum juga dibayar, ujar Irfan, Kamis (24/10/2025).
Ia menambahkan, persoalan serupa juga dialami oleh beberapa peserta lainnya dari berbagai kategori lomba, seperti lomba tari dan lomba memasak.
Menurut Irfan, para peserta merasa kecewa karena panitia tidak memberikan kejelasan kapan hadiah akan diserahkan, padahal mereka sudah berpartisipasi dan turut memeriahkan kegiatan Gebyar Batu Bara Bertanjak tersebut.
Kami hanya ingin panitia menepati janji. Jangan sampai acara budaya yang baik ini justru meninggalkan kesan buruk di masyarakat, tambahnya.
Hingga berita ini diterbitkan, Ketua Panitia Gebyar Batu Bara Bertanjak ke-6, Ridwan maupun Sekretaris Panitia Hary Gunawan belum memberikan keterangan resmi terkait keluhan peserta lomba. Upaya konfirmasi yang dilakukan melalui pesan singkat dan telepon belum mendapat tanggapan.
Warganet berharap panitia dapat segera menuntaskan persoalan tersebut agar kepercayaan masyarakat terhadap kegiatan budaya daerah tetap terjaga. (HP)

0 Komentar