Breaking News

6/recent/ticker-posts

Camat Bandar Masilam bersama Forkopimca Temui Kedatangan 5 Orang Yang Mengaku dari GERMA SURA

Tarunaglobalnews.com Simalungun — Camat Bandar Masilam Ida Royani Damanik.S.Pd,.M.Ap didampingi Kapolsek Perdagangan AKP Ibrahim Sopi.SH dan Danramil 06/Bandar Kapten Inft R Pasaribu, Sekcam Bandar Masilam Robert Kenedi Silalahi , temui 5 orang yang mengaku dari GERMA SURA terkait menyampaikan orasi di depan Kantor Camat Bandar Masilam, Kamis (24/9/2025) sekira pukul 12.45 Wib.

Kelima orang yang menyampaikan orasi tersebut hingga berita ini diterbitkan tidak diketahui identitas kependudukannya, namun dengan bekal surat pemberitahuan yang disampaikan ke Polres Simalungun mereka mengaku dari GERMA SURA (Gerakan Mahasiswa Sumatera Utara) menyampaikan orasinya dan meminta Camat Bandar Masilam untuk menemuinya.

Menyikapi permintaan dari kelima orang yang mengaku dari GERMA SURA tersebut, Camat Bandar Masilam didampingi Kapolsek Perdagangan bersama Danramil 06/Bandar dan Sekcam Bandar Masilam temui kelima orang tersebut yang disaksikan oleh Pangulu Sepuluh Nagori, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda juga organisasi kepemudaan (OKP) Pemuda Pancasila, Karang Taruna dan KNPI serta BEM STAI Panca Budi Perdagangan yang semuanya berdiri di samping kanan kiri dan belakang Camat Bandar Masilam.

Camat Bandar Masilam Ida Royani Damanik.S.Pd,.M.Ap dalam arahannya menyampaikan "terimakasih kepada anak-anak kami yang berkenan hadir menyampaikan aspirasinya kepada kami demi kemajuan Kecamatan Bandar Masilam ini, namun ada beberapa hal apa yang menjadi agenda anak-anak kami pada hari ini tidak dapat kita sampaikan, oleh sebab itu kiranya anak-anak kami berlima dapat menyampaikan apa yang menjadi aspirasi kalian pada hari ini sampaikan kepada pihak pemerintah yang lebih tinggi", ucap Camat Bandar Masilam.

Lebih lanjut disampaikan oleh camat Bandar Masilam "pemerintah kecamatan Bandar Masilam kita ini tidak merahasiakan sesuatu untuk masyarakat, kita disini semua bersifat transparan dan akuntabel, hanya saja ada juga yang bersifat rahasia negara, yang pada intinya kita tidak punya hak untuk menyampaikan informasi tentang hal tersebut, sebab itu menjadi kewenangan dan tanggung jawab Pemerintah Kabupaten, sebab kita tidak ingin ada terjadi melampaui batas wewenang camat", ujar Camat dihadapan kelima orang tersebut.

Namun demikian kata Camat "kita senantiasa welcome untuk masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasinya yang bersifat produktif dan semangat membangun, bukan yang bernuansakan provokatif dan mencari cari kesalahan pihak lain, oleh sebab itu sebagai generasi kalian semua harus punya niat yang baik demi kepentingan masyarakat kita, khususnya masyarakat Kecamatan Bandar Masilam", ujar camat Bandar Masilam yang disambut tepuk tangan oleh sekelilingnya.

Sekcam Bandar Masilam Robert Kenedi Silalahi dalam kesempatan itu kepada kelima orang yang mengatasnamakan GERMA SURA menyampaikan "apapun kegiatannya, tingkat manapun jenjang pemerintahannya, bahkan sampai kepada Presiden RI sekalipun kita punya hak untuk melakukan pengawasan, sebab pengawasan terhadap jalannya roda pemerintahan itu adalah hak semua warga negara, selama dalam prosedur dan rambu-rambu yang ada", kata Sekcam Bandar Masilam.

Disampaikan oleh Sekcam "yang perlu kita sadari bahwa maksud pengawasan itu dalam tanda kutip pengawasan seperti apa, ada batas-batas tertentu yang dapat kita lakukan dalam pengawasan tersebut, namun bila sampai ingin melihat secara detail hal-hal yang bersifat rahasia negara kita tidak diperbolehkan oleh undang-undang untuk itu, demikian juga sebaliknya pada saat ini sudah ada Undang-undang keterbukaan informasi publik, dengan berbekal technologi saat ini kita bisa lihat itu semua, namun itu tidak bisa untuk kita jadikan bahan atau modal dalam mengkritisi kinerja pemerintah", ujar Sekcam Bandar Masilam.

Salah seorang tokoh masyarakat juga sesepuh di Kecamatan Bandar Masilam Ahmad Sahroni menyikapi aksi kelima orang yang mengaku dari GERMA SURA tersebut kepada wartawan mengatakan "Sebenarnya mereka itu punya potensi untuk hal-hal yang seperti itu, namun sangat disayangkan mereka tidak menguasai materi dan tidak pula dibekali dengan kelayakan intelektualitas yang memadai, bahkan mereka itu tadi secara totalitas tidak mengerti tentang jenjang hirarki dalam sistim pemerintahan, sehingga dapat kita lihat langsung tadi, bahwa aksi mereka sangat konyol", kata tokoh dan sesepuh masyarakat tersebut.

Yang lebih konyol lagi "mereka berlima hanya dua orang informasinya yang warga kabupaten Simalungun, selebihnya warga Kabupaten Batu Bara kemungkinan, nah ini tentunya dapat dipastikan mereka berlima itu tidak berbekal kemampuan dan kelayakan, atau mungkin dapat kita sebut aksi ikut-ikutan, sebab apa ? Sebab Kecamatan Bandar Masilam ini sejak awal definitif jadi Kecamatan tahun 2004 hingga saat ini iklim kehidupan masyarakatnya, baik di pemerintahan Kecamatan maupun di Pemerintahan Nagori benar-benar cukup kondusif", ucapnya.

Oleh sebab itu kata tokoh masyarakat tersebut kepada wartawan "justru aksi atau tindakan yang mereka berlima lakukan bukan mendapat sambutan atau dukungan dari masyarakat, tetapi sebaliknya malah mendapat hujatan dan menimbulkan pertentangan kepada masyarakat di sepuluh nagori ini, hal tersebut dapat kita lihat langsung tadi kan, orasi mereka berlima mendapat ejekan dan sorakan anti pati kepada mereka, dan terlihat tidak satu orangpun yang menunjukkan rasa empati atau simpati kepada mereka", jelas Ahmad Sahroni kepada wartawan.

Satu hal yang kita cermati "bila mereka benar-benar dari GERMA SURA (Gerakan Mahasiswa Sumatera Utara) tentunya mereka memakai atribut organisasinya atau setidaknya menggunakan atribut atau tanda dari Universitas atau Perguruan tinggi masing-masing, ini yang menjadi pusat perhatian masyarakat yang menyaksikan, disamping itu juga kita lihat fasilitas yang mereka pergunakan untuk aksi juga terlihat berantakan, oleh sebab itu kita selaku masyarakat Kecamatan Bandar Masilam berharap kiranya pihak kepolisian melakukan penyelidikan terhadap mereka, apa sebenarnya yang menjadi target mereka, dan bukan tidak mungkin ada pihak-pihak yang menjadi aktor intelektual dibelakang mereka berlima", tegas tokoh masyarakat mengakhiri komentarnya kepada wartawan. (Red)

Posting Komentar

0 Komentar