Lima Mahasiswa STAI Panca Budi Perdagangan Kembali Berhasil Raih Gelar CPM
Tarunaglobalnews.com Simalungun — Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Panca Budi Perdagangan terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas akademik dan profesionalisme sivitas akademika melalui pelatihan mediator dan arbitrase yang bekerja sama dengan Dewan Sengketa Indonesia (DSI).
Kegiatan ini diikuti puluhan peserta dari berbagai daerah dan Lima Mahasiswa STAI Panca Budi Perdagangan yaitu, empat dari prodi Hukum Ekonomi Syariah yaitu Rista Yuniar Lubis, Ayu Nadya Calistarani, Amanda Dwi Lestari, dan Nuha Nur Afifah, Sedangkan satu dari Prodi Pendidikan Agama Islam yaitu Nia Ramadhani Damanik, dan mereka berhasil meraih gelar Certified Professional Mediator (CPM) yang dilaksanakan secara daring selama lima hari dari 24 hingga 28 Juli 2025, mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB.
Para peserta mendapatkan materi dari narasumber Mahkamah Agung Republik Indonesia serta praktisi hukum bersertifikat. Pelatihan ini terdiri dari teori dan praktik, termasuk pembuatan video simulasi sebagai bagian dari penilaian. Ujian kompetensi di akhir pelatihan diawasi langsung oleh asesor dari DSI.
“Pelatihan ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan STAI Panca Budi Perdagangan dalam meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan.” ungkap Pjs. Ketua STAI Panca Budi Perdagangan Nilna Mayang Kencana Sirait, M.Pd.I.
Nilna Mayang Kencana Sirait, M.Pd.I. menambahkan bahwa pelatihan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat kompetensi lulusan dalam menghadapi penyelesaian sengketa di era modern.
"Melalui program ini, STAI Panca Budi Perdagangan akan mencetak lulusan dan tenaga pendidik yang tak hanya unggul secara akademik, tetapi juga siap bersaing secara nasional maupun internasional dalam penyelesaian sengketa hukum secara efektif dan efisien."ujar Pjs. Ketua STAI Panca Budi Perdagangan Nilna Mayang Kencana Sirait, M.Pd.I.
Sementara itu, salah satu dosen STAI Panca Budi Perdagangan Faisal, MM, yang menjadi perantara antara STAI dan DSI bisa menjalin hubungan kerjasama menegaskan pentingnya peningkatan keterampilan praktis melalui pelatihan semacam ini.
“Pelatihan ini tidak hanya menambah pengetahuan teoritis, tetapi juga keterampilan non-litigasi secara profesional yang relevan dengan kebutuhan dunia hukum saat ini,”ujarnya. (Ir)
0 Komentar