Breaking News

6/recent/ticker-posts

Bola Tangan Bangkit di Batu Bara: 68 Guru PJOK Antusias Ikuti Sosialisasi

Tarunaglobalnews.com Batu Bara — Olahraga bola tangan mulai menggeliat di Kabupaten Batu Bara. Sebanyak 68 guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) dari jenjang SMA, SMK, SMP, hingga madrasah mengikuti kegiatan Sosialisasi Olahraga Bola Tangan Tingkat Pelajar Kabupaten Batu Bara pada tahun 2025. Kegiatan ini diinisiasi oleh Asosiasi Bola Tangan Indonesia (ABTI) Kabupaten Batu Bara, dengan tema “Semangat Bahagia Bersama Raih Prestasi.”

Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan selama satu hari penuh dan menjadi momentum kebangkitan olahraga bola tangan di kalangan pendidik. 

Ketua Panitia ABTI Batu Bara, Imam, menyampaikan bahwa kegiatan ini dibiayai secara mandiri melalui dana pribadi dan dana rumah tangga organisasi. “Ini adalah bentuk kecintaan kami terhadap olahraga. Meski dengan dana terbatas, semangat kami tidak terbatas,” ujar Imam dalam sambutannya.

Peserta yang hadir berasal dari berbagai latar belakang satuan pendidikan, meliputi, 35 guru dari SMA/SMK negeri dan swasta, 25 guru dari SMP negeri, 8 guru dari madrasah aliyah dan tsanawiyah.

Mereka dibekali materi pengenalan dasar olahraga bola tangan, teknik dasar permainan, serta aturan resmi dari narasumber yang merupakan pelatih dan pengurus ABTI berlisensi provinsi.

Dukungan Pemerintah dan Harapan Besar

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Cabang Dinas Wilayah V, Abdul Khodir Simorangkir, yang menegaskan pentingnya olahraga sebagai bagian dari pendidikan karakter. Ia menyebut bahwa bola tangan memiliki potensi besar untuk menjadi ekstrakurikuler unggulan di sekolah.

“Di masa kuliah dulu, kami diajarkan kepanduan dan olahraga, tapi tak semua bisa menjadi pelatih. Hari ini kita punya kesempatan membentuk pelatih dari guru-guru kita sendiri,” ungkapnya.

Sementara itu, pengurus ABTI Provinsi Sumatera Utara, Hendra Cipta, menyampaikan bahwa bola tangan bukanlah olahraga baru, namun selama ini kurang mendapat perhatian. Kini, ABTI Sumut telah membentuk kepengurusan di 28 kabupaten/kota hanya dalam waktu tiga bulan.

“Olahraga ini mudah, bisa dimainkan di lapangan sekolah, tidak memerlukan fasilitas mahal. Yang penting ada bola dan semangat. Bahkan futsal saja bisa kalah ramai kalau bola tangan dikembangkan dengan serius,” jelas Hendra penuh semangat.

Langkah Nyata dan Rencana Ke Depan

Tak hanya berhenti di sosialisasi, ABTI Batu Bara merencanakan pembentukan grup komunitas dan pelatih sekolah yang akan menjadi motor penggerak olahraga bola tangan. Rencana ke depan juga mencakup pelatihan wasit, pengadaan sarana latihan, hingga pelaksanaan turnamen antar pelajar.

“Jangan sampai semangat hari ini hanya hangat-hangat tahi ayam. Kita harus konsisten. Ini bukan soal medali, tapi soal bagaimana masyarakat menjadikan olahraga ini bagian dari gaya hidup,” tegas Hendra.

Dukungan Pemerintah Daerah

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga yang mewakili Bupati Batu Bara juga menyatakan komitmennya untuk mendukung pengembangan bola tangan di tahun-tahun mendatang. Pemerintah daerah membuka peluang untuk memberikan bantuan fasilitas dan program pembinaan lebih lanjut.

Dengan semangat bersama, bola tangan bukan hanya bisa tumbuh di Batu Bara, tapi juga menjadi model pengembangan olahraga baru di Sumatera Utara. Para guru kini memegang peranan penting sebagai pelatih dan pembina atlet masa depan.

“Selama masih punya tangan, kita bisa main bola tangan,” ujar Hendra sambil tertawa — menutup kegiatan yang penuh antusias dan semangat kebersamaan. (Red)

Posting Komentar

0 Komentar