Tarunaglobalnews.com Medan, — Dalam upaya memperkuat sinergi strategis dalam pemajuan kebudayaan, khususnya kajian ilmiah terhadap warisan budaya lokal, Ikatan Sosiologi Indonesia (ISI) Wilayah Sumatera Utara melakukan audiensi ke Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah II Sumatera Utara pada Rabu, 4 Juni 2025.
Audiensi ini dilaksanakan sebagai bagian dari langkah awal ISI Sumut untuk menjalin kerjasama dalam pengembangan keilmuan sekaligus menyampaikan Proposal terkait kajian Studi Istana-Istana Melayu di Pantai Timur Sumatera Utara, serta menjajaki kolaborasi dengan BPK Wilayah II terkait pelestarian budaya istana dan sejarah Melayu di kawasan tersebut.
Ketua ISI Sumut, Rusdi, M.Sos, hadir langsung dalam pertemuan tersebut dan didampingi sejumlah pengurus lainnya. Mereka disambut oleh Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II Sumatera Utara, Sukronedi, S.Si., M.A., beserta jajarannya.
“Kami berharap kerja sama ini dapat menjadi pintu masuk bagi kolaborasi akademik dan kelembagaan yang kuat, terutama dalam menjaga jejak peradaban Melayu yang sangat berpengaruh di wilayah pantai timur Sumatera Utara,” ujar Rusdi dalam pemaparannya.
Audiensi ini bertujuan untuk:
1. Menyampaikan rencana kegiatan studi yang akan dilaksanakan di wilayah kerja BPK Wilayah II.
2. Memperoleh arahan dan masukan terkait kebijakan pelestarian kebudayaan dari pihak BPK.
3. Menjalin kerja sama serta menyinergikan program-program pemajuan kebudayaan di tingkat daerah.
Sukronedi, dalam sambutannya, menyatakan pihaknya sangat mengapresiasi inisiatif dari kalangan akademisi dan asosiasi profesi seperti ISI Sumut. Ia juga menyampaikan kesiapan lembaganya untuk menjalin sinergi dalam bentuk kajian, edukasi, hingga kegiatan publik terkait kebudayaan.
“Kajian seperti ini sangat penting, tidak hanya untuk mendokumentasikan kekayaan budaya lokal, tetapi juga sebagai dasar dalam merumuskan kebijakan pelestarian yang berkelanjutan,” ujarnya.
Pertemuan berlangsung dalam suasana hangat dan dialogis, dengan berbagai gagasan disampaikan dari kedua belah pihak mengenai metode riset, pendekatan partisipatif masyarakat, dan pentingnya kolaborasi antara lembaga kebudayaan dan akademisi.
Sebagai informasi, ISI Sumatera Utara merupakan organisasi profesi yang aktif dalam kajian-kajian sosial budaya dan sering terlibat dalam kegiatan edukatif serta advokasi kebudayaan berbasis komunitas.
Di akhir pertemuan, kedua belah pihak sepakat untuk segera menindaklanjuti pertemuan ini dengan menyusun langkah kerja bersama serta pelibatan komunitas lokal dalam pelaksanaan studi tersebut.
Dengan audiensi ini, diharapkan terbentuk landasan kokoh bagi terwujudnya kolaborasi berkelanjutan dalam pelestarian budaya Melayu sebagai bagian dari identitas kultural Sumatera Utara yang patut dijaga dan dilestarikan. (FS)
0 Komentar