Breaking News

6/recent/ticker-posts

Nasabah Kecewa, Surat Tanah Yang Dijadikan Agunan Pinjaman KUR Di BRI Unit Perdagangan Diduga Raib

TARUNAGLOBALNEWS.COM

Simalungun — Ditinjau dari segi kepemilikan Bank di kelompokkan menjadi Bank pemerintah dan Bank swasta. Bank pemerintah dikenal dengan sebutan Bank BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Dan Bank BUMN merupakan Bank yang seluruh modalnya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan dan pendiriannya dibawah UU tersendiri. Yang termasuk dalam Bank BUMN di Indonesia adalah BRI, BNI, BTN dan Bank Mandiri. Kinerja Bank BUMN sangat mempengaruhi kinerja perbankan nasional dimana jika kinerja bank-bank BUMN berjalan dengan baik maka kinerja industri perbankan secara keseluruhan juga akan baik. Sebagai bank BUMN tentunya wajib tunduk pada aturan yang diberlakukan di kementerian BUMN. Diketahui BUMN memiliki core values (Nilai Utama) SDM yang dituangkan dalam Surat Edaran Menteri BUMN SE-7/MBU/07/2020 tertanggal 1 Juli 2020 yang terdiri dari enam nilai yakni Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan kolaboratif yang disingkat "AKHLAK".

Salah satu nilai utama yang digadang-gadang jadi jargon di BUMN tersebut adalah Amanah. Yang tentunya kementerian BUMN menempatkan nilai amanah dibagian awal tersebut tentunya sangat menekankan bahwa SDM seluruh bagian dari BUMN wajib memiliki pribadi yang amanah dalam menjalankan tugasnya. Namun sepertinya nilai utama amanah tersebut belum benar-benar dapat diterapkan  di jajaran pegawai BRI unit Perdagangan yang berada di kecamatan Bandar kabupaten Simalungun - Sumatera Utara.

Pasalnya, baru-baru ini pasangan suami istri (Sukandar dan Kartika Susilawati) warga Huta VI Pasar pagi Nagori Perlanaan yang merupakan nasabah BRI unit Perdagangan menyampaikan keluh kesahnya sekaligus kekecewaan mereka atas kinerja pegawai BRI unit Perdagangan. Ditemui di kediamannya pada Jum'at (24/03/2023) sekira pukul 10.00 WIB, Sukandar menuturkan kepada awak media perihal yang dikeluhkannya yang berkaitan dengan kinerja BRI unit Perdagangan.

" Kami pernah mengajukan pinjaman KUR menggunakan data diri saya (Sukandar-red) dengan jaminan/agunan surat tanah dari rumah yang kami tempati ini. Sekitar awal bulan Juli 2020 lalu pinjaman KUR tersebut telah kita lunasi. Setelah beberapa bulan, surat tanah kami yang sebelumnya menjadi agunan tersebut belum juga dikembalikan kepada kami. Menurut beberapa pegawai yang waktu itu kami temui di kantornya, surat tanah kami itu masih dicari bang. Tapi kok sampai berbulan-bulan setelah pelunasan tetap belum ditemukan."ujarnya.

Dilanjutkan lagi," Seingat saya sekitar 2-3 bulan surat tanah kami itu belum ditemukan di BRI Perdagangan, ada pegawai BRI Perdagangan yang meminta saya untuk ikut membantu mencari surat tersebut di lemari penyimpanan berkas yang ada di kantor BRI Perdagangan. Selama dua hari berturut-turut saya bersama beberapa pegawai BRI unit Perdagangan dilibatkan untuk mencari berkas surat tanah saya tersebut. Seingat saya kami mulai mencarinya saat jam kantor tutup sekira pukul lima sore sampai pukul delapan malam. Dan seingat saya waktu itu pegawai BRI unit Perdagangan ada menyebutkan bahwa ada tujuh berkas termasuk berkas saya yang katanya jadi fokus pencarian."imbuhnya.

Menurut Sukandar sejalan dengan proses dirinya dilibatkan untuk mencari surat tanahnya yang dijadikan agunan pinjaman KUR bersama para pegawai BRI unit Perdagangan, dirinya juga diminta untuk mencarikan paranormal yang diharapkan dapat membantu menemukan ketujuh berkas termasuk surat tanahnya. Namun setelah dua hari berturut-turut melakukan pencarian hasilnya nihil. Patut dijadikan pertanyaan apakah sesuai SOP pihak BRI melibatkan secara langsung nasabah untuk membantu membongkar lemari penyimpanan berkas untuk mencari surat-surat yang seyogianya itu menjadi dokumen yang harus dijaga keamanan juga kerahasiaannya dari masyarakat umum.

" Setelah tidak berhasil menemukan surat tanah saya di BRI waktu itu, pegawai BRI unit Perdagangan menawarkan pinjaman KUR kembali kepada kami dengan memakai data diri istri saya (Kartika Susilawati-red). Namun ada sedikit kejanggalan dari pinjaman tersebut bang. Setelah tiga bulan pembayaran, di bulan keempat petugas yang biasanya datang mengambil angsuran ke rumah kami tidak muncul. Beberapa hari setelahnya saya datang ke kantor BRI unit Perdagangan dan mempertanyakan kenapa angsuran yang atas nama istri saya tersebut tidak diambil. Anehnya saat itu disebutkan bahwa pinjaman KUR atas nama istri tersebut tidak ada dan katanya nomor rekening istri saya itu juga tidak terdata."ucapnya. Sukandar yang didampingi istri berharap akan ada solusi yang nantinya dapat ditawarkan atau diberikan oleh pemangku jabatan BRI khususnya BRI unit Perdagangan." Kami juga mengharapkan agar permasalahan ini dapat segera diselesaikan dan dituntaskan, janganlah sampai berlarut-larut seperti ini (± 3 tahun) yang tentunya ini sangat berdampak bukan hanya pada nama baik kami selaku nasabah, tapi juga pada kredit poin BRI dimata publik yang selama ini memiliki motto melayani dengan setulus hati. Karenanya kami juga mengharapkan agar manajemen kanwil Medan untuk dapat menyikapi dan mungkin turun langsung guna menuntaskan permasalahan yang kami hadapi ini."harapnya.

Senin (27/03/2023) pagi sekira pukul 10.30 WIB awak media berupaya memperoleh informasi sekaligus konfirmasi terkait permasalahan yang menjadi keluh kesah dan kekecewaan nasabahnya tersebut dengan mendatangi kantor BRI unit Perdagangan. Kedatangan awak media di kantor unit tersebut diterima oleh Charles yang menjabat sebagai supervisor di kantor BRI unit Perdagangan. Menurut Charles permasalahan nasabahnya tersebut telah disampaikan kepada atasannya. Dan disebut juga bahwa nanti atasannya (Ka. Unit) BRI Perdagangan akan menghubungi nasabah yang bernama Sukandar/Kartika Susilawati.

Saat awak media berusaha untuk memperoleh keterangan secara langsung dari Kepala BRI unit Perdagangan Arif Setiyoko untuk keseimbangan isi pemberitaan, hingga berita ini dikirim ke redaksi komunikas yang dibangun awak media melalui pesan aplikasi WhatsApp pribadinya tidak direspon. Meskipun laporannya sudah terkirim dan terbaca. (Des)

Posting Komentar

0 Komentar