Breaking News

6/recent/ticker-posts

Penggunaan Teknologi Terapan Dengan Membuat Pavling Blok Dari Sampah Plastik Menjadi Produk Bernilai Ekonomis

TARUNAGLOBALNEWS.COM

Ditulis Oleh: Ny. Witono

Sukabumi, Selasa 13 Deseber 2022.

Sampah merupakan hasil buangan yang selalu bertambah setiap harinya. Berdasarkan asumsi Kementerian Lingkungan Lidup (KLH), setiap hari penduduk Indonesia menghasilkan 0,8 kg sampah per orang atau secara total sebanyak 189 ribu ton sampah/hari. Antonopoulos dalam Biati, dkk 2020 mengatakan bahwa jumlah sampah tersebut 15% berupa sampah plastik atau sejumlah 28,4 ribu ton sampah plastik/hari. Plastik merupakan material yang sangat akrab dalam kehidupan manusia, hampir setiap produk menggunakan plastik sebagai kemasan atau bahan dasar. Material plastik banyak digunakan karena memiliki kelebihan dalam sifatnya yang ringan, transparan, tahan air, serta harganya relatif murah dan terjangkau oleh semua kalangan masyarakat. Jumlah sampah plastik tersebut akan terus bertambah, karena sifat dari plastik antara lain tidak dapat membusuk, tidak terurai secara alami, tidak dapat menyerap air, maupun tidak dapat berkarat, dan pada akhirnya menjadi masalah bagi lingkungan. Limbah plastik masih dianggap sebagai sampah yang kurang bermanfaat. Padahal limbah plastik dapat dimanfaatkan menjadi beraneka ragam bentuk barang yang berguna dan bernilai ekonomis. Pemanfaatan limbah plastik bukanlah sekedar mencari keuntungan material saja melainkan sebagai bagian menjaga kelestarian lingkungan.

Masalah sampah adalah masalah yang tidak akan habis, karena selama manusia masih hidup mereka akan selalu menghasilkan sampah. Produksi limbah selalu berbanding lurus dengan peningkatan populasi. Semakin banyak populasi meningkat, semakin tinggi limbah yang dihasilkan. Jika mau mengelola sampah dengan serius dan dengan cara yang baik dan benar dan bahkan professional maka sampah bukanlah masalah. Sampah bahkan dapat menghasilkan sesuatu yang dapat kita manfaatkan dan mendatangkan penghasilan atau uang. Untuk mengatasi persoalan sampah, perlu dilakukan perubahan paradigma yang memandang sampah sebagai sumber daya yang memiliki nilai ekonomis dan dapat dimanfaatkan. Yang semula hanya sekedar mengumpulkan, mengangkut dan membuang sampah ke TPA berganti menjadi pengelolaan sampah dengan menerapkan 3 R (Reduce, Reuse, Recycle). Menjaga lingkungan yang sehat merupakan upaya untuk mencegah penyakit atau gangguan kesehatan dari faktor risiko lingkungan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial. Kualitas kesehatan berawal dari kesehatan lingkungannya yang ditentukan melalui pencapaian atau pemenuhan standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan Kesehatan.

Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Ranting 15 Surade Kodim 0622 Kab. Sukabumi

Melalui pemanfaatan limbah menjadi sebuah kerajinan diharapkan dapat mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah plastik. Selain itu, juga dapat melatih kreatifitas pemuda atau masyarakat dalam mengelola plastik bekas manjadi kerajinan yang mempunyai nilai jual. Kegiatan pelatihan berupa pembuatan kerajinan menjadi salah satu solusi yang dapat ditempuh dalam rangka memberdayakan pemuda yang potensial. Dengan memanfaatkan limbah plastik yang dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomis, diharapkan bisa menjadi modal utama dalam memulai usaha bisnis. Berdasarkan uraian di atas Danramil 0622-14 Surade beserta anggota Babinsa dan ibu-ibu persit Kartika Chandra Kirana Ranting 15 Surade melakukan kegiatan pelatihan pembuatan pavling blok dari sampah plastik untuk mengurangi jumlah sampah plastik dan meningkatkan kreativitas masyarakat menggunakan teknologi terapan. Kapten Arm Witono, S.H.I. sebagai Danramil 0622-14 Surade mengatakan kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat sebagai bentuk kepedulian terhadap kebersihan lingkungan, pemberdayaan potensi wilayah dengan menumbuhkan perekonomian masyarakat serta mengembangakan inovasi tepat guna. Kegiatan ini secara tidak langsung dapat membuat masyarakat lebih menghargai lingkungan, sehingga dapat menciptakan lingkungan yang bersih, asri dan nyaman serta sehat.

Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan di Koramil 0622-14 Surade dengan alamat jalan raya Cibarehong, Ds. Jagamukti, Kec. Surade Kab. Sukabumi. Partisipan dalam kegiatan pembuatan pavling blok diikuti oleh berbagai elemen masyarakat yaitu karang taruna, bank sampah, ibu-ibu PKK, Kelompok Wanita Tani, Kelompok UMKM Nyai Jampang dengan jumlah 40 orang. Pelatihan kreativitas dalam upaya pemanfaatan sampah plastik menjadi pavling blok ini menggunakan metode pendekatan dengan melalui beberapa tahapan sebagai berikut:

1. Sosialisasi Program.

Sosialisasi program dilaksanakan dengan melakukan komunikasi lewat sosial media WAG dengan calon peserta yang mengikuti pelatihan. Dan koordinasi dengan bank sampah yang ada di wilayah sekitar koramil.

2. Penyampaian Materi.

Pada tahap ini peserta akan diberikan materi seputar kewirausahaan dan cara membuat pavling blok dengan berbahan baku plastik bekas yang sudah tidak terpakai.

3. Pelatihan Kreasi

Pelatihan kreasi yaitu praktek pembuatan pavling blok dengan berbahan baku plastik bekas yang sudah tidak terpakai sesuai keinginan peserta.

Dalam kegiatan ini ada beberapa tanggapan dari peserta selama mengikuti pelatihan pembuatan pavling blok mengenai:

1). Peningkatan pemahaman peserta mengenai 3R, 

2). Meningkatnya kreativitas peserta setelah adanya kegiatan pelatihan pembuatan pavling blok yaitu dari sampah yang tadinya tidak bernilai menjadi berdaya nilai jual tinggi, 

3). Meningkatkan rasa peduli terhadap lingkungan dengan cara mengurangi jumlah sampah khususnya sampah plastik untuk dibuat pavling blok. 

Dari tanggapan peserta setelah dilakukan kegiatan pelatihan pembuatan pavling blok ini mengambarkan adanya respon positif dan antusias dari peserta. Diantaranya mengenai pemanfaatan sampah yang tepat guna dan mengetahui cara pemanfaatan limbah plastik menjadi pavling blok yang bernilai estetika dan ekonomi. (**)

Posting Komentar

0 Komentar