Breaking News

6/recent/ticker-posts

Diduga Tidak Kantongi Ijin Apapun, Penebangan Pohon Mahoni Oleh Pihak SMP PTPN IV Gunung Bayu Disoal Warga

TARUNAGLOBALNEWS.COM

Simalungun — Penebangan sebatang pohon mahoni yang diperkirakan telah berusia ± 40 tahun yang berada di lingkungan SMP swasta PTPN IV Gunung Bayu yang diduga tidak mengantongi ijin dari manapun baru-baru ini menjadi pertanyaan warga sekitar. Pasalnya, menurut beberapa warga masyarakat yang selama ini mengetahui tentang keberadaan pohon mahoni yang telah ditebang dan sebagian besar juga tampak sudah dipotong sesuai kebutuhan untuk menjadi bahan bangunan (balok kusen), selama ini dianggap masih kokoh berdiri. Mendapat informasi dari pertanyaan warga tersebut, awak media bergegas menuju lokasi yang dimaksud untuk mengkroscek kebenarannya pada Senin (10/07/2023) pagi sekira pukul 09.45 WIB.

" Heran juga bang, sekitar minggu lalu kita tau kalau pohon itu masih benar-benar kokoh berdiri dan dibandingkan dengan pohon mahoni yang lainnya yang berada di depan SMP itu, yang ditebang ini usianya jauh lebih muda. Kalau yang ditebang ini dianggap membahayakan kalau-kalau tumbang, kayaknya ya lebih dikhawatirkan itu yang didepan sana yang jauh lebih tua usianya bang."ucap warga bermarga Sinaga. Ditimpali oleh warga lainnya yang mengaku bermarga Damanik bahwa dirinya mencurigai kalau penebangan pohon mahoni tersebut yang sebagian besar telah dipotong menjadi bahan bangunan sama sekali tidak memiliki ijin dari manapun dan batang pohon mahoni yang telah menjadi bahan bangunan tersebut diduga untuk kepentingan pribadi.

" Menurut saya kuat dugaan kalau pihak yang menebang pohon mahoni di lokasi SMP PTPN IV Gunung Bayu itu tidak memiliki ijin melakukan penumbangan dan pengelolaan juga pemanfaatannya bang. Pertanyaan berikutnya mau dibawa kemana dan untuk siapa batang mahoni yang telah dipotong menjadi bahan bangunan tersebut."ujarnya.

Saat awak media mendatangi lokasi penebangan pohon mahoni yang dimaksud, awak media bertemu dengan dua orang pekerja yang mengaku bahwa mereka berdua melakukan penumbangan dan memotong batang mahoni menjadi bahan bangunan atas perintah dari kepala SMP PTPN IV Gunung Bayu yang bernama Ridwan." Kami cuma bekerja bang dan yang kami potong-potong itu sesuai permintaan dari pak Iwan. Setau kami potongan-potongan yang berbentuk balok tersebut akan dibawa menggunakan mobil itu bang. Mau dibawa kemana potongan-potongan batang mahoni itu kami tidak tau bang. Pak Iwan lah yang tau tentang itu bang."terang mereka (sembari menunjuk 1 unit mobil minibus bak terbuka) yang sudah standby di lokasi.

Saat ditanya dimana keberadaan kepsek SMP yang mereka sebut pak Iwan tersebut, mereka kompak menyebutkan bahwa kepsek sudah pergi yang mereka tidak mengetahui kemana. Dikarenakan tidak dapat bertemu secara langsung, awak media mencoba memperoleh keterangan dari kepsek SMP PTPN IV Gunung Bayu melalui pesan aplikasi WhatsApp pribadinya. Namun sangat disayangkan sepertinya Ridwan selalu kepsek SMP PTPN IV yang menurut keterangan pekerja yang menebang pohon mahoni adalah orang yang bertanggung jawab dan memerintahkan mereka bekerja terkesan enggan memberikan jawaban walaupun pesan yang awak media kirimkan sudah centang dua dan terlapor terbaca (centang biru).

Karena pohon mahoni yang ditebang berada di areal HGU PTPN IV, selanjutnya awak media berusaha untuk memperoleh keterangan dari manajemen PTPN IV unit kebun Gunung Bayu melalui APK Vincent Nadeak terkait penebangan pohon mahoni di lokasi SMP PTPN IV tersebut. Via pesan singkat WhatsApp pribadinya memberikan jawaban " Sudah kita hentikan pak. Dan selanjutnya akan kita surati sekolah dan nagori pak."jawabnya. (Des)

Posting Komentar

0 Komentar