Breaking News

6/recent/ticker-posts

Manajemen PTPN IV Unit PKS Gunung Bayu Sambut Hangat Tamu Asal Nijkerk

TARUNAGLOBALNEWS.COM

Simalungun — Perjalanan panjang sejarah berdirinya negara kesatuan RI tidak terlepas dari berbagai kisah dan peristiwa masuknya bangsa asing ke bumi Nusantara pada masa lalu. Salah satunya tercatat dalam sejarah bangsa bahwa ± 350 tahun bangsa Belanda menguasai seluruh aspek kehidupan warga pribumi dan mendirikan pemerintahannya di Indonesia. Hingga kini terdapat banyak peninggalan Belanda dari rekam jejak sejarah penguasaan mereka di Indonesia yang hingga kini masih berdiri kokoh dan juga masih dapat berfungsi serta dimanfaatkan oleh bangsa Indonesia.

Salah satunya adalah pabrik kelapa sawit PTPN IV unit PKS Gunung Bayu yang berada di nagori Gunung Bayu kecamatan Bosar maligas kabupaten Simalungun-Sumatera Utara. Diketahui pada salah satu bagian bangunan PKS Gunung Bayu masih terlihat jelas dan terawat prasasti berbahasa Belanda yang menyebutkan bahwa PKS Gunung Bayu didirikan pada tanggal 10 Pebruari 1924 oleh Mevrouw E. De Beaufort - Brender A. Brandis.

Senin (06/03/2023) siang sekira pukul 11.10 WIB Rudi Hendrawan Simatupang didampingi Asisten TU Widya K Laningsih dan ketua SP Bun basis PKS Gunung Bayu Gerhard Purba menerima dan menyambut hangat kedatangan tamu yang merupakan pasangan suami istri yaitu Hugo Marteen dan Clara Marteen asal Nijkerk yang berada di provinsi Gelderland Belanda. Kedatangan pasutri asal Belanda yang belum terlalu mahir berbahasa Indonesia tersebut disambut dengan penuh keakraban oleh Rudi Simatupang dengan meladeni tamunya berbahasa Inggris." Hari ini kita kedatangan tamu pasangan suami istri dari Belanda yaitu Mr. Hugo dan Mrs. Clara Marteen. Seperti yang tertera menurut informasi sejarah yang terdapat di museum Nijkerk Belanda yang menceritakan tentang perkebunan Nijkerk di Indonesia yang terletak di Sumatera Utara yang saat ini bernama Gunung Bayu. Dimana perusahaan perkebunan tersebut dulunya milik keluarga Van Leuween Boomkamp. Dan kedua tamu kita tadi merasa tertarik untuk napak tilas ke perkebunan ini".terang Rudi.

Ditambahkan," Dalam kesempatan tadi kita ajak kedua tamu kita tadi berjalan-jalan dibeberapa titik lokasi pabrik. Mereka sempat menyampaikan apresiasi dan memuji karena PKS Gunung Bayu dalam operasional selama ini masih tetap menjaga dan merawat dengan baik dengan tidak merusak beberapa peninggalan sejarah yang autentik seperti bangunan pabrik yang dilengkapi prasasti peletakan batu pertama pembangunan pabrik pada 10 Pebruari 1924 , tangki timbun yang masih difungsikan juga monumen lokomotif buatan tahun 1929 yang berada tepat didepan menuju kantor PKS Gunung Bayu. Dalam perbincangan tadi mereka juga mengatakan bahwa kedepannya nanti mereka mencoba akan membangun komunikasi antara museum Nijkerk Belanda dengan kantor pusat PTPN IV Medan tentang rekam jejak sejarah perkebunan yang pernah didirikan Belanda di Sumatera Utara. Semoga hal yang bersifat positif seperti ini dapat terlaksana dengan baik dan semoga keberadaan PTPN IV khususnya unit PKS Gunung Bayu dapat lebih dikenal hingga mancanegara". pungkasnya.

Dalam salah satu kesempatan, Mr. Hugo Marteen dan Mrs. Clara Marteen menyampaikan bahwa mereka sangat senang karena kedatangan mereka disambut dengan sangat baik dan penuh rasa kekeluargaan oleh manajemen unit PKS Gunung Bayu. Selanjutnya manajer unit PKS Gunung Bayu mengajak kedua tamunya melihat budidaya tanaman hidroponik dan kebun kolektif serta melihat rumah anggrek binaan IKBI unit PKS Gunung Bayu yang menambah kesan asri dan keindahan taman yang berada di sekitar kantor. Manajemen PTPN IV unit PKS Gunung Bayu juga memberikan oleh-oleh berupa bubuk teh kemasan produk asli PTPN IV dan sayuran hidroponik kepada kedua tamu asal Belanda tersebut. (Des)

Posting Komentar

0 Komentar