Sukabumi — Masyarakat desa Beja Kecamatan Bajawa, menyampaikan keluhan kepada Kapolres Ngada, bahwa sekarang sedang beredar isu penculikan anak yang lagi viral akhir-akhir ini.
Hal ini diungkapkan oleh salah satu warga desa Beja Hendrika Masu kepada Kapolres Ngada.
"Akhir-akhir ini banyak warga merasa takut dengan beredarnya isu penculikan anak. Banyak anak-anak kami tidak sekolah karena percaya dengan isu tersebut, sehingga kami meminta dari pihak kepolisian mengeluarkan himbaun dan pernyataan bahwa berita itu apakah benar atau hoax," ungkap Hendrika.
Keluhan masyarakat tersebut secara langsung disampaikan kepada Kapolres Ngada AKBP Padmo Arianto, S.I.K , melalui program Jum'at Curhat, jumat (03/02/23) di aula kantor desa Beja, kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada.
Pada kesempatan tersebut Kapolres Ngada didampingi pejabat Polres Ngada dan kepala desa Beja Yohanes Sawu,S.E menyampaikan fungsi Polri dalam senantiasa memberikan sosialisasi dan edukasi terkait informasi-informasi hoax yang marak terjadi saat ini, seperti terjadinya penculikan anak yang sangat meresahkan warga sehingga takut untuk beraktifitas.
“Kita menghimbau agar masyarakat tidak mudah percaya terhadap informasi hoax (bohong) yang beredar di masyarakat dan terlebih dahulu untuk mengkonfirmasi kepada Polri terkait kebenaran informasi tersebut.” Jelas AKBP Padmo Arianto, S.I.K.
Disamping itu, pihaknya juga mengajak keterlibatan masyarakat dalam proaktif memberikan informasi secepatnya melalui Bhabinkamtibmas atau menghubungi Call Center Polres Ngada di (110) apa bila ada masalah yang berpotensi menimbulkan gangguan Kamtibmas.
Kegiatan Jum'at Curhat merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh jajaran Polri setiap seminggu sekali.
Selain itu, terkait masalah kenakalan remaja juga disampaikan Tibortius Leu salah satu Ketua RT di Desa Beja.
" Kami mengeluhkan sekarang ini banyaknya kemakalan remaja. Banyak anak-anak yang ngumpul dan merokok. Malah kadang juga menenggak minuman keras. Semoga hal ini bisa ditindaklanjuti pihak kepolisian,” ujar Tibortius.
Bahkan dalam kegiatan dialog yang dikemas serius tapi santai itu juga dikeluhkan maraknya aktivitas pengguna knalpot racing dan pengendara ugal-ugalan yang membahayakan pengguna jalan lainnya.
Keluhan lain juga disampaikan kepada Kapolres Ngada terkait hewan peliharaan yang dilepas begitu saja didepan tempat ibadah tepatnya di Gereja Khatolik Maria Ratu Semesta Alam Langa.
Hal itu ditanggapi langsung Kapolres Ngada dengan mengajak perangkat desa dan para tokoh untuk membuat aturan-aturan secara tertulis sesuai dengan kesepakatan bersama.
Dikesempatan lain, Kepala desa Beja Yohanes Sawu, S.E mengucapkan terimakasih kepada Kapolres Ngada dan jajaran yang sudah berkesempatan datang dan menerima curhatan dari masyarakat desa Beja.
" Baru kali ini kami kedatangan Kapolres Ngada untuk bertatapan langsung dengan kami disini,
dan kami beryukur selama ini peran Pak Bhabinkamtibmas desa Beja Bripda Martinus Fatriano Japri yang selalu hadir ditengah-tengah masyarakat." Ungkapnya. (Tim)
0 Komentar