Breaking News

6/recent/ticker-posts

Info Buat Pak Bupati..!!! Harga Pupuk Bersubsidi Melambung Tinggi, Petani Padi Desa Panca Arga Asahan Panik

TARUNAGLOBALNEWS.COM

Asahan — Ratusan petani Desa Panca Arga Kecamatan Rawang Panca Arga Kabupaten Asahan menjerit dan panik, pasalnya pupuk bersubsidi maupun non subsidi untuk tanaman padi ditingkat agen kios pengecer harganya melambung tinggi.

"Saat ini harga pupuk bersubsidi maupun non subsidi baik jenis pupuk urea, Phonska dan lainnya ditingkat agen kios pengecer mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi."ungkap Latif Azhari (50) salah seorang petani desa Panca Arga kepada tarunaglobalnews.com, Rabu ( 25/02/2023 ) pukul 11.00 Wib.

Diterangkannya,"Gimana para petani padi tidak menjerit dan panik. Padahal sebelumnya untuk harga pembelian pupuk bersubsidi jenis urea sekitar Rp : 130 ribu/karung 50 sak. Sekarang naik hingga mencapai harga Rp : 150 ribu/karung 50 sak. 

Ironisnya lagi lanjut Latif, selain harganya mahal kami para petani juga diberatkan oleh pihak agen kios pengecer pupuk dengan istilah sistem pembelian gandengan. Kalau membeli pupuk subsidi jenis urea sebanyak 2 sak, para petani diharuskan membeli gandengan pupuk non subsidi seperti pupuk NPK Phonska Plus dengan harga mencapai Rp : 350 hingga Rp : 400 ribu/karung 25 sak.

Selain pupuk gandengan jenis NPK Phonska Plus, pupuk jenis Provit Pim yang harganya tembus mencapai Rp : 520 ribu/ sak 50 kg serta racun hama dan rumput, juga dijadikan gandengan oleh pihak agen kios pengecer pupuk kepada para petani.

Kami meminta kepada Bupati Asahan H. Surya, B,Sc serta Kapolres Asahan, agar segera turun kelapangan untuk mengatasi tingginya harga pupuk bersubsidi dan non subsidi ini. Sekaligus menindak tegas para pelaku yang diduga terlibat praktek mafia pupuk di Asahan, "tegas Latif Azhari.

Hal senada juga disampaikan Turkis Sitompul (50) salah seorang petani warga desa Panca Arga, Dengan naiknya harga pupuk ini, kami para petani merasa sangat dirugikan. Kenaikan harga pupuk ini jelas sangat memberatkan serta merugikan para petani padi.

Ditambah lagi dengan adanya sistem pembelian pupuk gandengan, para petani padi tidak mampu lagi untuk membeli pupuk yang harganya melambung tinggi. Terpaksalah kami mengutang kesana kemari untuk bisa membeli pupuk, kami minta hapuskanlah sistem pembelian dengan gandengan yang memang sangat memberatkan bagi para petani padi, "harap Turkis. (Joko)

Posting Komentar

0 Komentar