Breaking News

6/recent/ticker-posts

Puluhan Massa Aksi Unjuk Rasa Gruduk PKS PT. PPLI, Minta Hutangnya Rp 4,1M Segera Dibayarkan

Tarunaglobalnews.com

ASAHAN - Sekitar puluhan massa aksi unjuk rasa yang mengatasnamakan Gabungan Supplier Tandan Buah Sawit, menggeruduk PT. Prima Palm Latex Industri yang berada di Dusun VII Desa Huta Bagasan Kecamatan Bandar Pasir Mandoge Kabupaten Asahan. Massa meminta haknya agar PT. PPLI segera membayar  hutangnya kepada Supplier sebesar Rp 4,1 milyard terhitung dari bulan Desember 2019.

Aksi massa yang datang sekitar pukul 14.00 WIB dengan membawa spanduk dan sound sistem  langsung menggelar aksinya di depan pintu gerbang masuk PT. PPLI. Massa juga menghadang pintu gerbang  masuk ke perusahaan dengan cara melakukan aksi pagar betis, sehingga truck truck pengangkut sawit tidak bisa masuk ke dalam perusahaan yang akan melaksanakan aktivitas bongkar muat. 

Dalam orasinya Ramlan Sinurat selaku penanggung jawab aksi mengatakan, Pabrik  pengolahan kelapa sawit (PKS)  milik PT.  Prima  Palm Latex Industri Dinilai telah melakukan pembohongan dan penipuan terhadap 20 orang supplier tandan buah segar sebesar Rp 4,1 milyard. Hal tersebut bermula dari tidak dibayarkannya hasil buah sawit yang dimasukkan oleh pihak supplier kepada perusahaan terhitung mulai bulan Desember 2019 yang lalu , " ungkapnya, Rabu (18/08/2021).

Persoalan ini pernah juga di mediasi oleh Dewan Perwakilan Rakyat Derah Kabupaten Asahan melalui Rapat Dengar Pendapat pada tanggal 03 Agustus 2021 yang lalu. Namun sepertinya pihak perusahaan PT. PPLI tidak mengindahkan atau mengabaikan RDP yang dilaksanakan oleh DPRD Asahan tersebut.

Untuk itu, kami dari gabungan supplier TBS akan terus melakukan aksi unjuk rasa dan tetap akan meminta hak kami kepada perusahaan untuk melakukan pembayaran sisa hutang sebesar Rp. 4,1 milyard. Jangan kan ditangkap aparat matipun kami siap, hak kami yang kami minta,"  tegas Ramlan Sinurat

Mewakili dari pihak perusahaan Andika Simangunsong dihadapan para  aksi unjuk rasa mengatakan,  bahwa terkait permasahan ini, kami tidak bertanggung jawab. Karena sudah beda management dan kepemilikan saham, oleh sebab itu kami sama sekali tidak ada sangkut pautnya dalam masalah ini. 

Berdasarkan pantauan awak media ini dilapangan, tampak aksi massa melakukan boikot atau pemblokiran dengan cara membentangkan spanduk tepat di depan pintu gerbang masuk ke perusahaan PKS tersebut. Sehingga mobil truck pengangkut tandan buah sawit tidak bisa masuk kedalam perusahaan untuk melaksanakan aktivitas bongkar muat,  dan hanya mobil truck pengangkut TBS dari masyarakat setempat saja yang diperbolehkan masuk. Massa juga akan melakukan aksi " Nginap " didepan pintu gerbang masuk perusahaan depan memasang tenda lengkap dengan peralatan dapur untuk memasak. Akibatnya sempat terjadi ketegangan antara massa yang melakukan aksi unjuk rasa dengan pihak keamanan dari aparat kepolsian dari Polres Asahan . (JH)

Posting Komentar

0 Komentar